Tuesday, March 4, 2008

Mental Juara

Kita harus melakukan setiap hal dengan dagu yang terangkat, kata Maria Shriver tentang penyakit alzheimer yang diderita ayahnya dalam wawancaranya di Oprah Show. Demikian juga kata salah seorang peserta Fear Factor, 'Apapun yang terjadi, menang atau kalah, aku akan pulang dengan sikap seorang pemenang..'.


Kadang, kita nggak punya kecenderungan sikap atau mental seorang pemenang. Terhadap gossip, perlakuan orang, sikap di pertandingan, di sekolah, atau masalah dalam pekerjaan acap membuat kita berlaku seperti pecundang.

Mungkin kamu tanya, gimana sih mental juara itu?

Seorang pelatih olah raga mengatakan bahwa Steffi Graf, bekas petenis putri nomor satu dunia, punya mental ini. Setelah menang dalam sebuah pertandingan, dia tidak langsung berleha-leha, belanja atau istirahat, melainkan langsung mencari lapangan kosong untuk kembali berlatih! Coba kalo kita.. menang dikit aja, pestanya sudah ke mana-mana, kali...

Jika hidup adalah sebuah pertandingan, kebayang nggak sih betapa susahnya kita harus berlatih tiap harinya. Jangankan menang terhadap keadaan, terhadap diri sendiri saja seringnya susaaaah sekali kita menang. Kita nggak mudah bisa mengalahkan keinginan-keinginan kita, emosi, atau pikiran kita begitu saja. Apalgi jika itu berhubungan dengan hal-hal buruk seperti ketakutan, ancaman, atau pikiran-pikiran negatif. Padahal, katanya, pikiran positif itu lebih kuat daripada pikiran negatif, lho. Dan menurut Law of Attraction, pikiran kita itu mempunyai frekwensi yang jika dipancarkan, maka sinyalnya akan mencari gelombang yang sama yang dipancarkan di seluruh dunia ini. Jika pikiran kita buruk, maka ia akan menarik semua pikiran atau gelombang yang sama buruk. Bayangkan apa yang akan terjadi dalam hidup kita jika pikiran kita selalu saja buruk...

Kita suka malu mengakui keadaan kita. Kita jadi pecundang terhadap diri sendiri. Padahal, nggak selamanya hidup berjalan mulus dan sempurna, kaan? Kita sepenuhnya menyadari hal itu, tapi susah rasanya untuk mengakui keadaan kita dengan kepala tegak dan dagu terangkat. Sepertinya kita harus membiasakan diri, nih. Bukankah sifat yang baik juga berasal dari kebiasaan yang baik?

Mungkin awalnya kagok juga ya, membiasakan diri untuk menang tiap hari, seperti iklannya Milo. Tapi bukankah semua usaha yang baik itu patut dicoba dan butuh perjuangan untuk mencapainya?

Banyak hal bisa bikin kita merasa malu, marah, kecewa atau takut tiap harinya (tapi jadi nggak monoton kan, hidup ini?). Dan paling nggak, tanpa hal-hal tersebut, kayaknya hidup kita bakal jadi seperti dunia tanpa lagu, deh, kayak lagunya Delon.

Mau menang atau tidak, itulah pertanyaannya. To win or not to win, it is the question. It's the big deal.

Mari jalani hidup dengan kepala tegak dan dagu terangkat. Hadapilah keadaanmu.

Siapa bilang jalan pintas itu lebih mudah? Bukankah yang susah-susah itulah yang memberi nilai tambah pada hidup ini?

No comments: