Kita harus melakukan setiap hal dengan dagu yang terangkat, kata
Kadang, kita nggak punya kecenderungan sikap atau mental seorang pemenang. Terhadap gossip, perlakuan orang, sikap di pertandingan, di sekolah, atau masalah dalam pekerjaan acap membuat kita berlaku seperti pecundang.
Mungkin kamu
Seorang pelatih olah raga mengatakan bahwa
Jika hidup adalah sebuah pertandingan, kebayang nggak sih betapa susahnya kita harus berlatih tiap harinya. Jangankan menang terhadap keadaan, terhadap diri sendiri saja seringnya susaaaah sekali kita menang. Kita nggak mudah bisa mengalahkan keinginan-keinginan kita, emosi, atau pikiran kita begitu saja. Apalgi jika itu berhubungan dengan hal-hal buruk seperti ketakutan, ancaman, atau pikiran-pikiran negatif. Padahal, katanya, pikiran positif itu lebih kuat daripada pikiran negatif, lho.
Kita suka malu mengakui keadaan kita. Kita jadi pecundang terhadap diri sendiri. Padahal, nggak selamanya hidup berjalan mulus dan sempurna, kaan? Kita sepenuhnya menyadari hal itu, tapi susah rasanya untuk mengakui keadaan kita dengan kepala tegak dan dagu terangkat. Sepertinya kita harus membiasakan diri, nih. Bukankah sifat yang baik juga berasal dari kebiasaan yang baik?
Mungkin awalnya kagok juga ya, membiasakan diri untuk menang tiap hari, seperti iklannya
Banyak hal bisa bikin kita merasa malu, marah, kecewa atau takut tiap harinya (tapi jadi nggak monoton
Mau menang atau tidak, itulah pertanyaannya. To win or not to win, it is the question. It's the big deal.
Siapa bilang jalan pintas itu lebih mudah? Bukankah yang susah-susah itulah yang memberi nilai tambah pada hidup ini?
No comments:
Post a Comment