Saturday, October 31, 2009

Are You A Dreamer, Too?

Apakah kamu seorang pemimpi? Itu bagus. Dibutuhkan seorang yang berani bermimpi besar untuk meraih hal-hal yang besar.

Namun dalam kenyataannya, tak jarang kita malu mengakui diri sebagai seorang pemimpi. Kita seringkali takut dengan anggapan orang. Kita sering minder dengan keadaan kita yang rasanya 'nggak mungkin'. Atau mungkin pernah orang mengatakan pada kita untuk berkaca dulu sebelum melanjutkan impian kita, sehingga kita pun patah semangat dan benar-benar menghentikan impian-impian kita.

Apa ini juga terjadi padamu? Tenang saja. Hampir semua orang di dunia pernah mengalaminya. Sebelum sebuah mimpi benar-benar menjadi kenyataan, mimpi itu haruslah melalui serangkaian ujian yang seringkali berat dan melelahkan. Bagaimanapun, percayalah bahwa semua perjuanganmu itu pantas dan kamu akan menerima upah pada waktunya.

Berikut beberapa tips untuk memperjuangkan impian:
1. Milikilah impian yang besar, namun tetap terukur dan terarah.
Tujulah bulan, paling tidak, kamu akan mendarat di antara bintang-bintang
-- Les Brown
Hanya kamu yang bisa mengukur kemampuan dirimu. Orang lain hanya bisa menilaimu dari luar. Jika kamu merasa impianmu terlalu besar, namun entah mengapa kamu yakin bisa menggapainya, berjalanlah terus. Jangan patah semangat hanya karena seseorang menganggapmu tidak mampu. Jangan biarkan siapapun meragukanmu. Semakin banyak orang meragukanmu, semakin keras seharusnya kamu berusaha. Tunjukkan pada mereka kualitas dirimu yang sebenarnya!

2. Libatkan diri dalam network/ jaringan pendukung yang bisa membantu, menginspirasi dan memberi energi baru pada impianmu.
Apa yang kamu suka lakukan? Networking? Desain? IT? Fotografi? Ilmu kedokteran? Carilah jejaring yang bisa mendukung dan menguatkanmu. Jika belum menemukan yang tepat, kamu bisa Googling kaan :) Entah itu jejaring secara fisik atau secara virtual (atau online), libatkan diri pada apapun yang membuatmu yakin akan semua impian dan rencanamu. Belajarlah dari kelompok tersebut. Curi ilmunya dan cari dukungan. Sekelompok orang yang memiliki sejumlah persamaan akan merasa punya ikatan dan -bisa dipastikan- akan saling mendukung.

3. Bagi impianmu hanya dengan orang-orang yang bisa mengerti.
Orang yang tidak punya impian biasanya sukar untuk memahami dan menerima impian-impian orang lain. Entah itu saudaramu, orang tuamu, atau sahabat karibmu, jika mereka tak bisa memahami impian-impianmu, jangan ceritakan pada mereka. Percuma. Mereka tak akan membesarkan hatimu. Bagi pemikiranmu hanya dengan mereka yang bersedia untuk mendengarkan dan memahami dirimu. Jika tidak, nantinya kamu sendiri yang akan patah semangat dan merasa kalah sebelum bertanding!

4. Impian itu haruslah sesuatu yang jadi passionmu
Ini tak bisa ditawar. Jangan memimpikan sesuatu hanya karena orang lain berhasil dalam bidang itu. Jika kamu tak sungguh-sungguh menginginkannya, jangan berharap kamu akan berhasil dalam hal itu. Kamu itu pribadi yang unik. Tuhan sudah memperlengkapimu dengan segala sesuatu yang kamu butuhkan untuk bertahan hidup. Tergantung bagaimana kamu mengolah dan merangkai semua kelebihan, bakat dan potensi yang ada padamu untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya. Jangan pernah mau jadi versi nomor dua orang lain. Kamu diciptakan untuk menjalani takdirmu sendiri, jadi tidak perlu bersusah payah mengikuti cara-cara orang lain. Mungkin ada cara yang baik secara keseluruhan (bagi semua orang), namun secara pribadi, kamu perlu melihat ke dalam dirimu sendiri dan merumuskan tindakan-tindakan praktis apa yang perlu kamu lakukan agar dirimu bisa sukses.

Jika kamu bingung bagaimana menemukan passionmu, kamu bisa baca artikel saya di sini.

5. Belajarlah dari seorang model peran
Siapa tokoh yang menginspirasimu? Oprah? Beyonce? Rockefeller? Rain? John Maxwell? Brian Tracy? SBY? Siapapun tokoh yang kamu kagumi, kamu bisa mencari inspirasi dari mereka. Cari tahu bagaimana perjuangan mereka mengatasi kesulitan hidup sehingga mereka bisa sukses seperti sekarang. Tapi kamu juga perlu mengerti bahwa mereka pun hanyalah orang biasa yang tak luput dari kesalahan. Jadi, jika tokoh favoritmu kedapatan kena tilang karena ngebut di jalan, memakai shabu, berpesta gila-gilaan, mendapat masalah karena sikap mereka yang seenaknya di depan publik, please deh.. kamu harus tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak pantas ditiru..

6. Buatlah papan visual
Apa yang kita lihat akan memengaruhi apa yang kita rasakan. Jangan pura-pura. Bagaimana perasaanmu waktu di TV diputar iklan ayam goreng favoritmu? Atau iklan tentang sepotong pizza yang bertaburan keju? Atau pusat perbelanjaan yang menawarkan diskon yang menggiurkan? Tak tertarik? Mungkin saja. Tapi jika iklan itu kamu lihat terus menerus, kamu akan menyerah dan mulai membayangkan nikmatnya semua yang ditayangkan di televisimu.

Papan visual membantumu mewujudkan keinginanmu. Misalnya, kamu selalu gagal menurunkan berat badan. Mungkin karena kamu kurang motivasi atau contoh yang tepat. Bagaimana jika setiap saat kamu memandang foto Beyonce? Paling tidak, kamu akan lebih termotivasi karena ingin memiliki tubuh yang mirip dengan tubuhnya yang indah (dan seksi!). Selalu dirundung masalah dan merasa tak mungkin berhasil? Bagaimana dengan gambar Oprah? Kamu pasti tahu bahwa dia menjalani kehidupan yang tidak mudah, namun berhasil mengatasi semua itu dan menjadi sangat berhasil. Guntinglah gambar-gambar yang menginspirasi dari majalah, koran atau apapun yang kamu anggap bisa membantumu mewujudkan impianmu, dan pasang di tempat yang sering kamu lihat. Ingat, kamu tak perlu berbagi dengan siapapun yang kamu tidak percayai. Jadikan ini proyek pribadimu.

7. Miliki citra diri yang baik
Apa yang kita percayai, itulah keadaan kita. Benarlah pepatah lama yang menyatakan bahwa 'Kehidupan adalah nubuatan yang kita jalani sendiri'. Atau ungkapan terkenal dari Henry Ford 'Entah kamu berpikir bisa atau tidak bisa, kamu benar..'. Maksudnya, jika kamu menganggap dirimu bisa, maka kamu bisa. Sebaliknya jika kamu menganggap dirimu tidak bisa, maka kamu tidak bisa. Semudah itu.

Dalam kenyataannya, banyak orang terperangkap dalam citra diri yang kurang baik. Entah karena perlakuan orang tua mereka di masa kecil, perkataan teman mereka, atau faktor-faktor lain, kita seringkali menilai diri kita lebih rendah dari nilai diri kita yang sebenarnya. Padahal, sebagaimana citra diri yang kita miliki, demikianlah yang terjadi dalam hidup. Jika kamu ingin berhasil, milikilah citra diri seorang pemenang. Harapkan yang terbaik bagi dirimu. Jangan pernah menyerah hanya karena tekanan-tekanan kecil di sekelilingmu. Banyak orang menganggap diri mereka tidak mampu dan demikianlah yang terjadi. Tapi kamu, jangan mau terjebak dalam perasaan diri malang atau nasib buruk. Tidak. Kitalah yang menentukan takdir kita. Tuhan selalu memberikan segala yang terbaik bagi kita. Menjadi tugas kita untuk mengejar segala kebaikan itu melalui sikap dan cara pikir kita yang baik di hadapanNya.

Jika kamu seringkali merasa diri tidak berharga, mungkin kamu perlu membaca kembali artikel saya di sini atau di sini.

8. Jangan pernah menyerah
Ini sudah jelas. Sikap mental kita, lebih dari segalanya, menentukan keberhasilan kita. Apa beda pemenang dan pecundang? Hanya sedikit. Kadang tidak sampai satu detik. Kadang hanya satu pukulan yang jitu, atau satu tendangan yang tepat. Kita tidak pernah bisa menyebut diri kita pemenang jika kita sudah menyerah sebelum bertanding. Apapun yang terjadi, peliharalah hatimu. Jaga sikap mental dan cara pandangmu terhadap kehidupan, karena itulah yang akan menentukan langkah akhirmu.

Tentang niat, kerja keras dan keteguhan mungkin tak perlu dijelaskan di sini. Kamu pasti sudah mendengarnya beribu-ribu kali. Ingatlah bahwa bakat hanya 1% berpengaruh, tapi 99% kesuksesan ditentukan oleh kerja keras dan ketekunan. Jangan menganggap bakatmu sebagai pemberian Tuhan yang gratis. Bagaimana pun, kamu perlu mengasah dan mengolahnya supaya dengan bakat dan potensimu, kamu bisa memenuhi tujuanmu dikirim ke planet ini! ^^

Happy New Year, everyone..

Monday, October 19, 2009

BIG 5 PERSONALITY -YANG MANAKAH TIPE KEPRIBADIANMU?

'Siapakah Aku?' adalah pertanyaan yang paling banyak digemakan di dunia ini. Banyak orang terlahir dengan tanda tanya yang besar akan dirinya.

Terlepas dari apa latar belakang, sejarah, impian atau bakat kita, ilmu psikologi membagi manusia ke dalam 5 besar tipe kepribadian.

Inilah 5 besar tipe kepribadian tersebut:
1. Extraversion (A)
Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain. Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya Extraversion dapat memprediksi perkembangan dari hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang rendah. Extraversion mudah termotivasi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap tenang dan menarik diri dari lingkungannya.

2. Agreeableness (A)
Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki skor agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki value suka membantu, pemaaf, dan penyayang.

3. Neuroticism (N)
Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain, mereka juga mengubah perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally reactive.

4. Opennes (O)
Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk menyerap informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat openness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi, broadmindedness, dan a world of beauty. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan.

5. Conscientiousness (C)
Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control, dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu, dan ambisius.

Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic, membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.

Kadang, kita merasa cemas karena kita begitu berbeda dengan tipe yang lainnya. Misalnya, jika kamu seorang pendiam sementara kamu berada di tengah lingkungan yang 'ramai', mungkin kamu akan menganggap dirimu 'beda'. Atau, kamu seorang yang sangat ekspresif dan asertif sementara orang lain di lingkunganmu begitu kaku dan tradisional. Padahal, tidak ada benar dan salah dalam kepribadian kita. Yang kita perlukan hanyalah ketrampilan untuk mengolah kepribadian yang kita miliki tersebut menjadi sebuah sumber daya yang potensial, nggak hanya bagi diri kita sendiri, tapi juga bagi lingkungan sekitar kita dan bagi dunia!

Ingatlah bahwa orang yang menjadikan dirinya sendiri lebih baik, akan menjadikan dunia lebih baik. Kamu nggak perlu menunggu orang lain melakukan sesuatu yang besar dalam hidupmu. Yang kamu butuhkan hanyalah keberanian -seperti yang dikatakan oleh Mahatma Ghandi-- untuk menjadi perubahan yang kamu ingin orang lain lakukan untukmu..


Sumber : rumahbelajarpsikologi.com.

Friday, October 16, 2009

TIPS MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI

Menurut Maxwell Maltz, M.D. F.I.C.S, penulis buku Psycho-Cybernetics, setidaknya 95% orang di dunia ini kehidupannya diwarnai dengan perasaan rendah diri hingga tingkatan tertentu. Dan bagi jutaan orang, rasa rendah diri yang sama ini menjadi penghambat serius terhadap sukses serta kebahagiaan mereka.

Mungkin, sebagai remaja kamu juga pernah mengalami apa yang disebut dengan Inferiority Complex, masalah rendah diri dan suka membandingkan diri dengan orang lain. Dalam masa transisi, wajar saja jika hal ini terjadi padamu. Tiap orang pada suatu masa dalam hidupnya juga pernah mengalaminya. Namun, Inferiority Complex ini bisa berakibat serius jika tidak ditangani dengan baik. Kabar baiknya, setiap orang terlepas dari siapa dia dan bagaimana latar belakangnya ternyata bisa meningkatkan rasa percaya diri jika mereka bersedia mengubah dirinya untuk itu!

Jika kamu termasuk di antara 95% warga dunia yang disebut Mr. Maltz tadi, berarti kamu nggak sendiri dong. Masalah Inferiority Complex ini ternyata memang menjangkiti warga dunia. Tapi jika kita tahu triknya, kita bisa kok mengatasinya dan mengubah perasaan inferior kita jadi sebuah kekuatan ekstra untuk melangkah lebih jauh dalam perjalanan hidup kita..

Tips Menyembuhkan Diri dari Inferiority Complex :
1. Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain!
Kita akan selalu memiliki sisi yang lebih lemah dibandingkan orang lain. Jika kamu ingin menguasai banyak hal sekaligus (sebagai akibat membandingkan diri dengan orang lain), mungkin kamu takkan pernah berhasil dalam bidang apapun. Einstein mungkin ahli dalam hal matematika. Tapi kita tak pernah mendengarnya menciptakan lagu atau merancang busana, bukan? Dan sang professor sendiri tak pernah mempersoalkan kemampuannya dalam bidang lainnya. Ada orang-orang yang terlahir dengan multi-talenta. Biarkan saja mereka. Jika kamu tidak, bukan berarti kamu punya alasan untuk merasa inferior. Kamu selalu punya kekuatan, potensi dan talenta dalam dirimu untuk meraih impianmu, entah dalam hal apa yang kamu sukai. Hanya ada satu kamu di dunia ini dan berbanggalah karena itu. Jika kamu tidak menjadi dirimu, lalu siapa yang akan menjadi kamu? *wink wink*.

2. Fokus saja pada kelebihanmu
Ada orang-orang yang ingin menguasai semua bidang. Seni, matematika, bahasa, olahraga, IT.., yeah, itu hak mereka. Tidak pernah salah untuk mempelajari hal-hal baru dalam hidup selama kita memiliki kesempatan untuk itu. Tapi dengan demikian, kita melupakan kekuatan dari fokus. Bukankah lebih baik kita berhasil dalam satu bidang tertentu ketimbang bisa melakukan banyak hal namun tidak punya keahlian khusus dalam salah satu bidang?

Jika kamu mahir dalam bidang IT, jangan cemas jika kamu lemah dalam bidang olahraga. Jika kamu ahli dalam sastra, jangan persoalkan jika kamu kurang mahir dalam menghitung rumus. Tiap kita dilahirkan dengan tas perlengkapan kita sendiri yang disebut sebagai bakat atau 'genius' kita. Memikirkan kelemahan kita hanya akan membuang waktu dan energi untuk sesuatu yang seharusnya bisa lebih berguna!

3. Lupakan!
Konon, salah satu ciri-ciri terpenting dari pemain rugby yang benar-benar hebat adalah 'ingatan yang luar biasa pendek'. Maksudnya adalah kemampuan sang pemain untuk seketika itu juga melupakan kegagalannya agar dapat fokus pada target - keberhasilannya menangkap lemparan bola lain kalinya.

Kita semua pernah gagal di masa lalu. Kita pernah berbuat salah dan melakukan pelanggaran. Kita pernah disakiti, dikhianati dan mengalami banyak perasaan buruk lainnya. Mengkritik diri sendiri atas kesalahan dan kekeliruan di masa lalu tidaklah membantu, justru malah cenderung mengubah perilaku yang ingin kita ubah. Hentikan bayang-bayang dari masa lalu. Arahkan pandangan ke depan dan mulailah lembaran baru dalam hidup. Jangan biarkan kegagalan dari masa lalu membebani dan menghantuimu. Jika bukan kamu sendiri yang menentukan perasaanmu, maka orang lain akan mengambil kendalinya!

4. Lakukan hal-hal yang kamu suka
Melakukan hal-hal yang kita sukai akan meningkatkan rasa percaya diri kita. Kenapa? Karena kita akan berusaha untuk menguasai hal itu dan menjadi mahir karenanya. Jika kamu suka menulis, menulislah. Jika kamu suka menggambar, menggambarlah. Jika kamu suka menari, menarilah. Menurut Brian Tracy, tidak ada orang yang lebih hebat dari kita (jika kita mau berusaha). Jadilah yang terbaik dalam bidangmu!

5. Berpura-puralah!
Tahukah kamu bahwa berpura-pura percaya diri bisa meningkatkan rasa percaya dirimu? Itu terjadi karena otak kita tidak punya penilaian moral. Seperti komputer, ia hanya bekerja sesuai dengan data yang dimasukkan ke dalamnya. Jika kamu memasukkan banyak data yang positif (bahkan walaupun itu hanya sesuatu yang pura-pura), tepat seperti itulah ia akan merespons. Demikian juga halnya jika kamu memasukkan data-data yang negatif. Nggak heran kamu bisa BT sepanjang hari hanya karena sesuatu yang salah di pagi hari..

6. Olah rasa sakitmu!
Konon, rasa sakit dapat berfungsi sebagai motivator yang paling baik. Mungkin kamu pernah dipandang sebelah mata oleh orang lain. Direndahkan, dianggap nggak becus, nggak dipercaya, dan sebagainya. Jangan bersedih hati dan menyesali nasib karenanya. Gunakan rasa sakit sebagai pendorong utamamu membuktikan pada dunia bahwa mereka salah. Bahwa kamu tidaklah seperti yang orang lain katakan. Kamu punya kualitas yang lebih baik dari yang mereka sangka selama ini. Jika kamu hanya diam, mereka akan menatapmu dan beranggapan bahwa mereka benar. Jangan hanya diam, bertindaklah, lakukan sesuatu. Kejar impianmu. Kamu belum benar-benar gagal hingga kamu sendiri yang menyerah dan mengaku kalah! Selama kamu masih berjuang, kamu sedang dalam perjalanan untuk kesuksesanmu!

7. Lakukan yang terbaik
Berusaha melakukan yang terbaik akan membuat kita tenang dan lebih PD. Ingatkah kamu saat kamu mengerjakan PRmu dengan baik? Ketika kamu tiba lebih awal di sekolah dan tidak terlambat? Ketika kamu berhasil menyelesaikan tugas-tugas sekolahmu tepat pada waktunya? Kamu akan merasa jauh lebih tenang, dan lebih percaya diri. Jika belum, mungkin ini layak dicoba! *smile*.

8. Terhubung dengan Kekuatan Illahi
Menurut penelitian, orang-orang yang banyak menghabiskan waktu untuk berdoa atau bermeditasi akan merasa jauh lebih tenang. Tentu saja! Dengan siapa kita bergaul mempengaruhi kepribadian kita. Seperti yang saya katakan (tuliskan?) berulang kali, Tuhan yang menciptakanmu tak pernah menciptakan seseorang sebagai bahan eksperimen. Jadi jika kamu lahir ke dunia ini, maka kamu adalah bukti nyata kasihNya. Kamu adalah masterpieceNya. Hanya dengan menyadari hal ini seharusnya bisa membuatmu merasa lebih percaya diri. Jika belum, mungkin kamu perlu lebih lagi terhubung dengan Kekuatan Illahi..

Pernahkah kamu mendengar kalimat berikut ini?
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
Carilah maka kamu akan mendapat;
Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu..

Hidup mungkin tidak membayarmu setiap bulan atau setiap tahun seperti seorang boss, guys, tapi hidup akan memberikanmu upah pada waktunya..


Blessings, everyone!