Saturday, May 23, 2009

Sama Seperti Dia..

Merlin : Gwen, jika kamu berkuasa atas hidup dan matinya Uther (sang raja yang telah secara tak langsung membunuh papanya), apakah kamu akan membunuhnya?
Guinivere : Tidak.
Merlin : Tidak?
Guinivere : Buat apa? Itu tidak akan memecahkan apapun, hanya akan membuatku jadi seorang pembunuh, sama seperti dia..

Hmm.. renungan yang bagus buat siapapun yang berencana ingin membalas dendam..

Hidup adalah Ujian



Suka ngikutin The Adventures of Merlin gak?

Mini seri ini tayang di Hallmark Channel tiap Selasa pk. 20.00. Jangan bayangkan Merlin sebagai kakek tua berjanggut putih panjang di sini, karena Merlin yang dikisahkan adalah Merlin muda yang sedang 'merintis karier' sebagai penyihir dan pelayan dari Arthur, sang pangeran. Sejujurnya, saya sendiri nggak suka dan nggak percaya soal sihir dan penyihir, tapi saya suka seri ini karena banyak sekali filosofinya yang menarik, menggugah dan pantas untuk direnungkan, terlepas dari soal sihir-menyihirnya.

Dalam salah satu episodenya, dikisahkan bahwa Arthur, yang pada waktu itu belum menjabat sebagai raja, tidak sengaja membunuh seekor Unicorn sehingga ia dan seluruh Camelot harus menanggung kutuk karenanya. Ia akan diuji. Jika lulus, kutukan akan dicabut. Namun jika tidak, ia dan seluruh Camelot harus menanggung kutukan itu selamanya.

Dalam ujian pertama, Arthur lulus. Namun dalam ujian kedua, ketika berhadapan dengan seorang miskin yang menghina harga dirinya, ia kalah. Sebenarnya ia tidak perlu meladeni perkataan-perkataan 'jahil' tersebut. Tetapi, karena ia merasa terhina, dan tidak tahu bahwa ia sedang diuji, ia kalah. Seluruh kerajaan Camelot pun dikutuk dengan kekeringan dan gagal panen. Seluruh rakyat menderita kelaparan dan kehausan, karena air pun berubah menjadi pasir.

Ketika Merlin mempertanyakan kebijakan tersebut pada sang penjaga Unicorn dan memintanya mencabut kutukannya, ia hanya mengatakan bahwa ia tak berhak. Hanya jika Arthur lulus dalam ujian yang diberikan kepadanya, maka kutukan atas seluruh Kerajaan Camelot dapat dicabut. Dan ia telah gagal. Merlin pun meminta kesempatan kedua. Singkat cerita, kesempatan itu diberikan. Kepada Arthur dan Merlin (hubungan mereka tak hanya sebatas pangeran dan pelayan, namun juga sepasang sahabat) diberikan dua cawan. Yang satu berisi air biasa, dan yang satu lagi berisi racun. Mereka harus minum dari cawan yang sama. Jika salah memilih, mereka akan mati.

Sebagaimana seorang pelayan yang setia, Merlin minta agar ia saja yang meminum air dari cawan tersebut. Namun, Arthur menolak. Toh ia yang menyebabkan Camelot dilanda kekeringan. Pada akhirnya, dengan sedikit menipu Merlin, Arthur meminum air dari kedua cawan tersebut. Ia jatuh pingsan, hingga sempat membuat Merlin panik dan marah. Namun ia tidak mati, karena ternyata ia lulus dalam ujian. Ia berani menanggung resiko mati dan bukannya menyuruh Merlin, pelayan dan sahabatnya, menggantikannya. Karena Unicorn adalah lambang dari ketulusah hati, maka yang membunuhnya harus diuji untuk melihat isi hatinya. Jika didapati hatinya benar dan tulus, maka kutukan akan dicabut. Jika sebaliknya, tidak ada yang dapat menarik kembali kutukan tersebut. Sebelumnya, Arthur sempat gagal karena ia tidak tahu bahwa ia sedang diuji. Pada akhirnya, ia menyadari bahwa ia harus melewati ujian tersebut. Dan isi hatinya diketahui melalui ujian tersebut.

Seringkali terjadi kita gagal dalam hidup karena tidak tahu bahwa kita sedang diuji. Hanya karena hal-hal sepele, kita menyimpang dari fokus dan meladeni hal-hal nggak penting itu. Kadang, kita hanya melihat akibat sementaranya dan mengambil keputusan untuk bertindak. Padahal sepatutnya kita tidak mengalihkan perhatian dari apa yang menjadi fokus kita.

Yeaahh.. hidup memang penuh dengan misteri. Kita tidak tahu kapan kita sedang diuji, karena bahkan di saat semuanya kelihatan sempurna pun, bisa jadi itu ternyata adalah sebuah ujian. Konon, memang lebih mudah untuk mengatasi ujian di saat yang sulit dibandingkan saat-saat yang indah dan penuh berkat. Tapi toh, namanya ujian, sama aja, siihh.. ^^

Mungkin hidup berjalan dengan lambat dan tidak seperti yang kita harapkan. Mungkin penuh dengan lika-liku, pertanyaan tak terjawab, hambatan dan problema. Namun ingatlah, orang lain tak berhak untuk menentukan hidup kita. Hanya jika kita berhasil mengatasi ujian yang diberikan pada kita, kita dapat sampai pada tujuan kita.

Hidup adalah ujian, friends. Ingatlah itu tiap saat dalam hidupmu. Jika menghadapi apapun, baik hal-hal yang susah maupun hal-hal yang menyenangkan, akankah sesuatu yang baik terpancar dari hatimu?

Blessings unto you!