Tuesday, March 4, 2008

A Hole In Our Soul

Ternyata, masih banyak orang belum menemukan pengisi yang tepat bagi lubang yang menganga dalam jiwa mereka. Padahal, tiap orang memiliki lubang kepedihannya masing-masing. Ada yang bernama penolakan, pelecehan, kekecewaan, merasa tak berharga dan sebagainya, sehingga akibatnya mereka merasakan sakit hati yang nggak jarang terbawa sampai ke liang kubur. Sungguh mengenaskan...

Ada orang-orang yang mencoba mengisi lubang tersebut dengan cara berpakaian yang high class atau istilah kerennya haute couture, berusaha dan jadi terobsesi dengan pekerjaan, gaya hidup mewah, namun ada juga yang menarik diri dari pergaulan.

Sayang sekali kita lebih suka untuk memperbaiki faktor eksternal demi menyembunyikan luka tersebut daripada melihat ke dalam. Padahal dengan melihat ke dalam berarti kita mencari tahu apa penyebabnya. Bagaimana mungkin kita menemukan jawaban tanpa mendengar pertanyaannya terlebih dahulu?

Mungkin kita semua perlu memberikan kotak perak berpita emas pada tiap orang yaa? Mungkin melalui senyuman kita, kata-kata penghiburan, kalimat yang membangun, menguatkan, atau perbuatan apa saja yang membuat orang lain merasa dikasihi dan berharga. Mungkin dengan demikian kita dapat mengembalikan jiwa-jiwa yang tidak bahagia pada jalannya...

Masalahnya, banyak orang karena kebutuhan emosionalnya belum terpenuhi, tidak dapat memenuhi kebutuhan orang lain. Mereka butuh diperhatikan, disayangi, dan berbagai kebutuhan emosional lainnya sementara orang yang diharapkan pun sedang bergumul dengan kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Pantas saja jika kemudian terjadi banyak perselisihan, pertikaian, kemarahan bahkan peperangan yang tiada akhir.

Mungkin yang harus kita lakukan adalah datang pada Tuhan, menyerahkan segala beban emosional kita, membersihkan jiwa, membuang segala sampah emosional yang menumpuk dalam batin agar hidup kita disucikan dan diperbaharui. Bukan apa sih, tapi terus terang sangat susah untuk bergaul dengan orang-orang yang jiwanya terluka tanpa mau repot-repot memperbaiki dirinya. Semua akan selalu terasa salah bagi mereka. Dan jika akar permasalahannya tidak segera dibereskan, tipe orang begini akan dapat menghancurkan tidak hanya dirinya sendiri, tapi juga ribuan orang lain yang bersentuhan dengannya melalui sikap atau senjata mulutnya yang mematikan!

Jika kamu masih memiliki lubang kepedihan dalam jiwamu, jangan berlambatan, datanglah kepada Tuhan dan mintalah agar Ia memulihkan dirimu. Dengan demikian kamu telah mengubah dunia. Bukankah satu orang saja yang menjadikan keadaannya lebih baik telah mengubah dunianya jadi lebih baik?

No comments: