Friday, March 11, 2016

Misteri Illahi: Mengapa Hal Buruk Ini Terjadi Dalam Hidupku?

Suatu hari dalam hidup, kamu pasti pernah mempertanyakan hal-hal yang terjadi di luar keinginanmu.
"Mengapa ini harus terjadi?"
"Mengapa Tuhan ijinkan aku mengalami semua ini?"
"Mengapa aku yang harus melaluinya?"
"Apa salahku hingga aku harus mengalami hal ini?"
"Mengapa cobaan ini begitu berat?"

Sob, jika ini terjadi pada dirimu, sadarilah bahwa kamu tidak sendiri. Semua orang di dunia ini pernah mengalaminya. Termasuk saya. Ketika sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup saya, tak henti-hentinya saya bertanya dan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidup saya dan mencoba mencari pembenaran atas diri saya. Namun Tuhan diam. Tak ada jawaban, tak ada tanda dari langit, apalagi tepukan hangat di bahu. Hingga saya menyadari benarlah adanya bahwa hidup ini adalah misteri Illahi. Kita tak bisa memahami semua peristiwa yang terjadi. Ada saatnya kita hanya diijinkan untuk menjalaninya tanpa perlu bertanya apa-apa..

Sebuah pepatah lama berbunyi "Segala yang tersembunyi adalah milik Tuhan, tapi segala yang terbuka/ dinyatakan adalah urusan kita.."
Guys, kita tidak perlu mengerti semuanya. Kita tidak perlu memahami semuanya. Jika Tuhan tidak menyatakannya, biarlah hal itu tetap jadi misteriNya. Biarlah hanya Dia yang tahu mengapa semuanya harus terjadi. Kalau toh Dia tidak menjawab, tetap saja Dia tidak berhutang penjelasan apapun pada kita, karena kita hanyalah ciptaanNya. Bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah Tuhan berhak melakukan apapun tanpa perlu menjelaskan maksud dan rencanaNya dalam hidup kita.

Pernah naik pesawat? Apakah kamu harus kenal pilotnya sebelum bepergian? Ataukah kamu harus kenal sang nahkoda sebelum memutuskan untuk berlayar? Tidak, bukan? Mengapa demikian? Karena kamu yakin sang pilot takkan salah arah. Sebelum menerbangkanmu, dia pasti punya jam terbang yang cukup tinggi sehingga dianggap mampu untuk menghadapi keadaan apapun di udara. Bukankah demikian Tuhan kita? Kenapa kamu harus tahu semua jawaban? Kenapa kamu harus memahami semua? Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya karena Ia yang memelihara kamu! Tuhan lebih dari seorang pilot atau nahkoda berpengalaman manapun! Bahkan samudera dan badai pun diam dalam hardikanNya..

Lakukan saja bagianmu. Semua yang dibukakan, yang sudah dinyatakan kepadamu, itulah urusanmu. Kelak, pada saatnya, kamu akan mengerti bahwa semua indah pada waktuNya. Sekarang mungkin kamu belum mengerti, tapi tidak apa. Jalani saja tanpa bertanya. Percayalah bahwa suatu saat nanti hal itu pun akan dinyatakan kepadamu..



Blessings, everyone!

Thursday, September 6, 2012

Jika Kamu Terlahir sebagai 'Orang Biasa', Kamu Harus Baca Ini!

Pernah menyesal dilahirkan sebagai 'orang biasa'?

Dibandingkan temanmu yang orang tuanya memiliki 17 perusahaan, atau temanmu yang suka gonta-ganti mobil mewah, atau sohibmu yang harga sepatunya saja setara sebuah iPad, kamu mungkin tidak mendapat perlakuan istimewa dari sekelilingmu. Kamu lantas berharap seandainya hidupmu lebih baik, seandainya orang tuamu lebih kaya, seandainya kamu bisa belanja apa saja tanpa batas, pasti orang tidak akan memandangmu sebelah mata lagi. Atau mengangguk penuh hormat. Paling tidak, mereka akan bersikap sedikit lebih manis padamu. Demikian mungkin anggapanmu.

Benarkah?
Mungkin saja.
Biasanya orang akan memberi perlakuan istimewa pada seseorang yang mereka anggap pantas untuk mendapatkannya.
Mungkin karena dia anak konglomerat.
Mungkin karena merk pakaiannya. Atau merk sepatunya. Atau karena mobil mewahnya.
Atau mungkin karena jabatannya.

Tapi tahukah kamu, bahwa sesungguhnya bukan orang itu yang mereka hormati. Yang mereka hormati adalah orang tuanya jika dia anak konglomerat. Merk pakaiannya jika mereka tahu itu mahal. Atau merk sepatunya. Atau merk mobilnya. Tapi tanpa semua atribut itu, siapakah dia? Masihkah orang memerlakukannya dengan istimewa?

Jangan berkecil hati, sob. Tidak diperlakukan istimewa oleh orang lain bukan berarti kamu tidak istimewa. Itu justru sebuah tantangan agar kamu berusaha keras, berjuang untuk hidupmu, untuk dirimu, bukan demi sebuah pengakuan, melainkan sebuah ekspresi diri, ungkapan rasa syukurmu pada Tuhan atas kehidupan, kesempatan, potensi dan talenta yang telah diberikanNya padamu.

Jangan mau dihormati hanya karena pakaianmu bermerk.
Kamu berharga, terlepas dari cara orang memperlakukanmu. Sebenarnya mereka bukan tidak menghargaimu, teman, mereka hanya belum melihat potensi dirimu. Karena itu, bangkitlah. Tunjukkan pada dunia potensi yang Tuhan taruh dalam dirimu. Bersinarlah, karena kamu pun adalah bintang yang ditaruh di dunia ini untuk meneranginya dengan potensi dan karaktermu yang bersinar cemerlang..

Shine on, friends!

Wednesday, August 29, 2012

MENTAL PEMBANTU

Upss.. Judulnya mungkin gak enak didengar. Tapi, ini kenyataan yang biasa kita temui di lingkungan kita sehari-hari.

Rakyat Indonesia boleh berbangga diri sebagai warga negara berkembang yang terbilang bisa hidup enak. Maksudnya, kebanyakan warga kelas menengah saja bisa menggaji seorang pembantu, atau istilah kerennya Asisten Rumah Tangga. Di negara maju, kecuali kamu keturunan bangsawan atau benar-benar kaya, kamu harus (membantu) melakukan pekerjaan rumah tanggamu sendiri. Mencuci piring dan membersihkan rumah adalah sebagian pekerjaan yang harus dihadapi sehari-hari. Bandingkan dengan kebanyakan dari kita yang nggak perlu repot-repot mencuci piring, menyapu atau mencuci bajunya karena sudah ada pembantu yang melakukan semuanya bagi kita.

Memang siih.. tanpa pembantu, kita bakalan jadi repot. Apalagi waktu menjelang Lebaran. Biasanya bisa leha-leha nonton TV, karena pembantu mudik nggak jarang Mama menyuruh kita melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan si mbak di rumah. Tapi coba deh pikir-pikir, ada beberapa hal penting yang bisa kita pelajari dari mereka, lohh..

1. Pernah nggak kamu jengkel karena udah ngasih tahu sesuatu sama si mbak tapi dia nggak juga melakukan tepat seperti yang kamu katakan? Banyak orang mengalaminya. Mama teman saya pernah cerita dengan jengkel pada suaminya soal si pembantu yang katanya 'nggak ngerti-ngerti padahal udah dikasih tahu berulang-ulang' itu. Lantas, jawab suaminya 'Ya jangan marah dong. Kalo dia pinter, nggak bakalan jadi pembantu..'. Hehehe. Jawaban yang sangat tepat! Inilah poinnya: Kita harus mengembangkan diri: entah mendengarkan nasehat atau saran orang lain, membaca buku, apa saja yang diperlukan untuk menambah wawasan kita. Jika tidak, kita akan berakhir dengan pekerjaan biasa-biasa saja yang tidak akan berkembang!

2. Ini kisah saya sendiri. Pembantu di rumah kami janji akan datang langsung setelah Lebaran. Ditunggu sampai Syawal, tidak juga datang. Dihubungi berulang-ulang, ponselnya tidak juga aktif. Akhirnya suami saya minta tolong makelar pembantu untuk menanyakan keberadaannya. Beberapa hari kemudian, si pembantu mengirim SMS katanya akan datang minggu depan, karena harus membantu ibunya yang sedang 'sangat repot'. 'Oke', kata suami saya. 'Nggak papa'. Tapi tak lama kemudian, datang juga SMS dari si makelar PRT yang menyatakan bahwa si pembantu masih betah di rumah, 'belum pengen berangkat kerja karena teman-temannya yang lain juga belum pada berangkat', begitu katanya. Hmghh.. ketahuan bohongnya kaan.. Poinnya adalah: jangan pernah berbohong. Sekecil apapun. Jika sampai ketahuan, kita sendiri yang akan malu. Kebohongan adalah indikasi nyata tentang siapa kita. Iblis adalah bapa pembohong, jadi jika kita suka berbohong, maka kita adalah anak-anaknya!

3. Mantan ART kami (yang tidak menginap) pernah kedapatan membawa pulang sekantong beras. Memang nggak terlalu banyak, sih. Mungkin hanya 1/2 kilo, tapi cukup untuk membuat saya kecewa. Masalahnya, dia berani bersumpah bahwa beras itu dia beli di warung dekat rumah. (Well, sekali berbohong, orang akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya). Waktu saya ancam untuk memecatnya, barulah dia ketakutan dan mengakui perbuatannya, yang katanya 'khilaf' itu. Kata teman saya, memang biasa itu. ART yang tidak menginap memang biasa membawa barang dari rumah majikannya. Entah 2 biji sendok, entah bumbu-bumbu dapur, pokoknya barang yang kelihatannya nggak bakal dicari oleh sang majikan! Nah lho! Poinnya: jangan mengambil apa yang bukan hak kita. Entah itu berupa barang, pujian hingga kekasih orang. Selama sesuatu belum diberikan kepadamu, maka itu bukan kepunyaanmu. Jika kamu mengambilnya dengan cara paksa, entah bagaimana hal itu akan dirampas secara paksa juga darimu kelak. Ini hukum alam yang tak bisa diubah.

4. Mantan ART kami yang lain lagi pernah kehilangan ayam yang saya suruh goreng. Saya suruh dia menggoreng 10 potong ayam plus 2 rempela ati yang berakhir dengan 9 potong ayam. Waktu ditanya mana rempela atinya? Dia jawab nggak tahu, padahal dia ingat menggorengnya. Saya jadi heran. Entah dimakan tikus, entah dimakan setan (masa setan makan rempela ati?), yang jelas si pembantu bersumpah tidak tahu di mana hilangnya 2 potong rempela ati dan sepotong ayam tersebut. Maksud saya, kalo dimakan ya sudah nggak papa. Kalo toh dia mau bawa pulang, mbok ya bilang dulu. Jangan nyerobot gitu dong. Pake sumpah-sumpah segala, lagi.. Intinya, jadilah orang yang bertanggung jawab penuh atas apa yang kita lakukan. Jangan jadi pengecut. Jika kita berbuat, akui saja. Jika kita menginginkannya, katakan. Jangan lempar batu sembunyi tangan. Jangan bertindak sembunyi-sembunyi. Jadilah seorang yang bisa dipercaya dalam hal sekecil apapun, supaya pada kita dipercayakan tanggung jawab yang lebih besar..

5. Ada mantan ART kami yang suka laporan. 'Bu, kamar Ibu sudah saya bersihkan. Tuh, jadi bersih banget kan.. Tadi kan berantakan sekali..'. (Iyalah, wong saya punya 2 monster kreatif yang super usil di kamar saya!). Atau pada suami saya 'Pak, halaman depan sudah saya bersihkan. Sekarang jadi bersiiih sekali. Coba lihat deh, Pak..'. (Ya ampuuun.. Itu kan emang kerjaan elu!) Saya suka kesal. Tapi dengan sedikit akting saya suka tersenyum manis dan menjawab 'Iya.. makasih ya mbak..'. Tapii, yang menjengkelkan adalah, giliran dikasih tahu kesalahannya dia suka cari alasan. Saya jadi suka naik darah. Makan puji iya, dikasih tau, nggak mau. Ngajak berantem banget.. Demikianlah sikap ART yang suka mengesalkan. Nggak mau ketemu masalah. Maunya dipuji-puji, maunya yang enak-enak (kadang kalo masakan di rumah kurang berkenan, suka nggak mau makan!), sekali kena tegor mengunci diri di kamar. Ingatlah bahwa setiap kesukaran adalah peluang bagi kita untuk mengembangkan otot-otot mental kita. Saya percaya bahwa setiap orang sukses adalah orang yang sudah berhasil melalui setiap ujian kesukaran dengan nilai memuaskan. Jika tidak, ya itu tadi: kita takkan pernah sukses. Perhatikanlah : Orang-orang yang dipromosikan adalah orang-orang yang cakap menangani masalah, bukannya mereka yang lari dari masalah.

6. Tepat hari pertama sesudah libur panjang kami pergi ke sebuah toko bahan kue. Entah karena hari pertama bekerja, entah masih capek liburan, entah bagaimana beberapa pelayan toko yang melayani kami kelihatan kurang bersemangat. Yang satu seperti kurang mendapat pelatihan, karena banyak barang yang saya tanyakan dia nggak ngerti. Yang lainnya kelihatan malas-malasan. Saya jadi sebal. Cuma mau beli nggak sampe 5 item barang jadi lama sekali karena kelambatan pegawainya. Suami saya bilang gini. 'Yang begini nih yang nggak bisa dipercaya. Makanya banyak bos yang hanya menerima karyawan dengan tipe tertentu karena mereka giat bekerja. Nggak kayak orang-orang yang malas-malasan begini. Makanya banyak dari mereka hanya mandek sebagai pembantu, nggak bisa lebih. Cuma kerja begini aja nggak becus. Gimana bisa naik pangkat..'. Saya jadi berpikir. Benar juga. Papa saya pernah bilang 'Kalo kamu bekerja, apapun pekerjaan itu, bekerjalah seperti kamu yang memilikinya. Entah itu toko, entah itu perusahaan, apapun itu. Dan bekerjalah sampai kamu bisa memilikinya..'. Maksudnya, bekerjalah dengan semangat. Lakukan segala sesuatu seolah-olah kamu melakukannya bagi dirimu, bukan hanya bagi bossmu atau orang lain. Selama tidak demikian, kamu akan selamanya dalam posisi yang begitu-begitu saja. Jika kamu bersekolah, mengambil kursus atau apapun, lakukanlah untuk kepentinganmu sendiri, bukan karena orang tua memaksamu. Bagaimanapun, masa depanmu yang dipertaruhkan, jadi jangan sia-siakan kesempatan itu. Jangan malas-malasan. Bersemangatlah! Paksa dirimu untuk bekerja keras, karena kamu sendiri yang akan menerima upahnya!

Yeaahh.. Maaf kalo sudah sedikit curcol.. tapi itulah yang saya renungkan tentang kehidupan. Ternyata kekurangan orang lain pun dapat menjadi pemicu bagi kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Jangan memiliki mental pembantu. Milikilah mental pejuang, atau mental pengusaha, yang selalu berupaya mencari peluang di tengah krisis. Carilah mana yang benar-benar tepat untuk kamu lakukan. Berubahlah.

Tuesday, August 28, 2012

Pemenang vs Pecundang

Seringkali, yang membedakan seorang pemenang dan pecundang bukanlah prestasi mereka, namun sikap mental mereka.

Kehebatan bukanlah sesuatu yang dikaruniakan oleh kehidupan, melainkan diraih dengan perjuangan. Banyak orang besar telah melaluinya. Jatuh bangun, air mata, penderitaan hanyalah sebagian di antara kisah mereka. Namun toh mereka berjalan terus dan melaluinya.

Ketika seseorang memiliki sikap mental seorang pemenang, ia takkan membiarkan apapun menghalanginya dari fokus hidupnya. Seperti pepatah China mengatakan 'Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali', demikianlah mereka bersikap. Kegagalan boleh terjadi, halangan boleh menghambat, namun seorang pemenang takkan mudah dikalahkan.

Jika kamu bingung apakah kamu sudah berjalan di arah yang benar, selidikilah apa yang paling membuatmu depresi. Masalah adalah sebuah kunci penentu dalam jalan kita. Jika masalah yang datang kita anggap sebagai tantangan maka kita sedang berada di jalan yang benar. Sebaliknya jika sebuah masalah membuat kita mundur dan takut, kita perlu menyelidiki diri. Mungkin saja kita memang tidak pantas berada di jalan tersebut.

Jika kamu pernah merasa nggak hebat, bukan kamu saja yang mengalaminya. Setiap orang pada suatu masa dalam hidup mereka pernah mengalaminya. Renungkan kembali perjalananmu. Jika kamu masih sanggup memertahankan sikap pemenang, hadapi semua masalahmu. Tunjukkan pada dunia siapa dirimu yang sebenarnya. Namun jika tidak, ubah haluan. Masih banyak pintu dan kesempatan terbuka lebar di luar sana menantimu. Banyak hal baik datang pada mereka yang bersedia menunggu, namun yang terbaik akan datang pada mereka yang tidak menyerah..
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Wednesday, March 2, 2011

AKU HEBAT, LUAR BIASA (Sebuah Afirmasi pada Diri Sendiri)


Aku telah memutuskan.

Bahwa aku tidak akan menyalahkan orang lain, keadaan atau diri sendiri

untuk apapun yang terjadi, baik di masa kini, masa lalu,

maupun di masa yang akan datang.

Aku bertanggung jawab atas diriku sendiri.

Dan Tuhan takkan meninggalkanku.

Aku mungkin saja gagal. Tapi Dia tidak.

Dia akan bekerja sama dengan semua hal dalam hidupku

untuk mendatangkan kebaikan bagiku.

Aku tidak mau terus-terusan berjalan dengan memikul beban dari masa lalu.

Aku juga tak mau terjebak dalam kekuatiran akan masa depan.

Aku akan menatap ke depan,

untuk melihat apa yang telah disediakan oleh kehidupan bagiku.

Segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan.

Semua yang terjadi dalam hidupku ditaruh di sana untuk mengasah, membentuk dan menjadikan aku pribadi yang berkualitas dan tahan uji.

Untuk menjadikanku luar biasa, kreatif dan menakjubkan,

sesuai tujuanku dikirim ke planet ini.

Karena aku …

adalah sebuah keajaiban!

Thursday, April 8, 2010

Kamu Berharga!

Kamu bukanlah apa kata orang
Kamu bukanlah bagaimana
yang terpancar dari wajah orang tuamu

Kamu berharga
bahkan, tanpa prestasi atau keterampilanmu,
kamu tetap berharga

Kelahiranmu ke dunia inilah
yang menjadikan dirimu tak ternilai

Kamu ada
Kamu hidup
dan itu sudah cukup
untuk memperjuangkan keadaanmu

Jangan merasa rendah diri
Tuhan tak pernah membuat produk massal
Dia membuatmu secara personal

Buktinya, hanya ada satu Einstein di dunia
Hanya ada satu daVinci
satu Beethoven
satu Bill Gates
dan hanya ada satu kamu..



Sumber : Curhat Yuk!,
yang dikutip juga oleh beberapa pembaca buku saya di blog mereka.. ^^

Monday, January 4, 2010

KARAKTER BAIK YANG PERLU DIKEMBANGKAN (Part 1)

Konon, karakter jauh lebih penting daripada kepandaian atau kekayaan kita. Nggak peduli seberapa terampilnya seseorang, ia takkan bisa melangkah lebih jauh jika karakternya didapati bercacat. Pepatah lama yang menyatakan 'Sekali lancung ke ujian, seumur hidup tak dipercaya' sepertinya masih berlaku. Jika kamu ingin berhasil dalam hidup, pengetahuan, karier dan uang memang penting dan layak untuk dikejar, tapi tidak sepenting karakter yang ada dalam dirimu. Kamu bisa mengejar ilmu sampai ke ujung dunia. Kamu bisa menggunakan cara-cara yang tidak halal untuk mengumpulkan uang, namun karakter buruk tak bisa menipu. Suatu saat, ia akan menampakkan dirinya melalui tindakanmu. Kabar baiknya, karakter dapat diubah dan diperbaiki.

Berikut beberapa hal penting yang perlu dibangun dalam karakter kita:
1. PERCAYA DIRI
Tidak bisa disangkal, ini kualitas yang mutlak perlu kita miliki. Diri kita takkan pernah naik melebihi tingkatan kepercayaan diri atau citra diri yang kita miliki. Bagaimana memiliki rasa percaya diri? Dengan memiliki penilaian yang baik atas diri sendiri. Banyak orang hidup jauh di bawah potensi mereka bukan karena tak mampu, melainkan karena menganggap diri mereka tak mampu.

Pandanglah dirimu dengan pandangan yang benar. Bukan dengan standar orang lain. Jangan selalu berusaha untuk menyenangkan setiap orang, terutama jika itu bertentangan dengan hati nuranimu. Kamu seharusnya bangga menjadi dirimu, karena jika bukan kamu yang menjadi dirimu, siapa lagi? Tidak ada orang yang seperti kamu, dan takkan pernah ada kamu di dunia ini. Hanya ada satu kamu dan takkan ada lagi yang seperti kamu. Sungguh menyedihkan jika seseorang harus menjadi peniru karena tidak percaya pada dirinya sendiri. Jadilah asli. Be authentic. Bukankah yang orisinal itu jauh lebih mahal ketimbang yang imitasi? Toh Tuhan tidak pernah menciptakan dua orang yang persis sama sepanjang sejarah. Jadi, mulailah berbangga menjadi dirimu. Percayalah pada dirimu sendiri. Hanya kamu yang bisa melakukan hal-hal yang bisa kamu lakukan. Mungkin orang lain berhasil dalam bidang tertentu, kamu tidak. Tapi orang lain pun belum tentu berhasil dalam bidangmu. Cari tahu lebih banyak tentang dirimu! (Buku saya 'Curhat Yuk!' akan membantumu menemukan lebih banyak tentang dirimu..^^).

Lebih banyak tentang percaya diri? Silakan klik di sini.

2. ASERTIF
Banyak orang salah mengartikan asertif dengan agresif. Yeahh.. mungkin bunyinya mirip, tapi artinya beda. Agresif pada umumnya berarti tekad yang kuat untuk meraih suatu tujuan, atau bisa juga berarti karakteristik yang cenderung 'menyerang'. Sedangkan asertif pada dasarnya berarti keberanian untuk mengatakan tidak dan menuntut apa yang menjadi hak kita. Memang sih.. kebanyakan orang timur seringkali merasa 'nggak enak' atas banyak hal. Bahkan seandainya pun benar, pada umumnya kita akan menyerah dan mengikuti kata orang banyak, karena alasan 'nggak enak' tadi. Kita memang tidak terbiasa untuk mengutarakan pendapat pribadi kita karena rata-rata demikianlah budaya ketimuran pada umumnya. Jika orang tua, orang yang lebih tua atau senior kita menuntut begini, nggak mudah bagi kita untuk menolaknya dan melakukan yang bertentangan, bahkan walaupun seandainya kita benar. Okay, ada kalanya kita memang harus mematuhi mereka sebagai bentuk penghormatan kita. Tapi ada kalanya kita pun harus berani berdiri dan menyuarakan suara kita sendiri. Terutama jika itu berkaitan dengan hal-hal yang mendasar dan utama seperti nilai-nilai dan prinsip hidup.

Menjadi asertif tidak sama dengan menjadi pemberontak. Kita bisa kok memertahankan nilai kita sekaligus menjaga rasa hormat kita pada orang lain. Toh, cara kita bicara jauh lebih penting ketimbang isi pembicaraan kita. Dengan rasa hormat, kelemah-lembutan dan penuh kasih, kita bisa tetap bersikap asertif sekaligus menghormati orang lain. Jangan biarkan orang lain menganggapmu rendah hanya karena kamu masih muda. Memangnya orang muda nggak bisa apa-apa? Memangnya mentang-mentang masih muda, lantas orang bisa memerlakukanmu seenaknya? Patahkan paradigma ini dengan menunjukkan sikap yang baik dan pantas. Toh di jaman ini, seseorang bukan dihormati hanya karena umurnya, melainkan karena apa yang telah ia lakukan..

3. INTEGRITAS
Duuhhh.. istilah apa lagi sih ini? Mungkin kamu bertanya demikian. Well.. integritas mungkin nggak ada terjemahan bakunya dalam bahasa Indonesia. Bahasa Inggris menyebutnya integrity. Mungkin karena itu lantas diterjemahkan menjadi integritas dalam bahasa kita. Wikipedia mendefinisikan integritas sebagai konsistensi dari tindakan, nilai, metode, ukuran, prinsip, dan harapan. Merriam Webster mengartikannya sebagai melekat kuat pada sebuah kode moral yang istimewa atau nilai-nilai yang artistik, atau kualitas dari keadaan yang utuh dan tak dapat terbagi (duuhh.. saya nggak ahli menerjemahkan niihh..).

Pada intinya, integritas berarti tidak curang, sama di luar maupun di dalam. Apa ada orang yang bisa melakukannya? Toh pada umumnya kita bisa berlaku baik di depan, namun bertingkah sebaliknya di belakang. Tidak demikian halnya dengan orang-orang yang memiliki integritas. Mereka akan bertindak sama, baik di depan maupun di belakang. Tidak munafik dan tidak terpecah. Mereka punya nilai-nilai kuat yang takkan tergoyahkan, apapun yang terjadi, dan berani mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata.

Bagaimana memiliki integritas?
Dengan memiliki rasa takut akan Tuhan. Jika seseorang takut akan Tuhan, ia tahu bahwa ada Tuhan di Sorga yang selalu memandang kepadanya. Orang bisa menipu CCTV di sebuah bank atau supermarket. Orang bisa mengelak dari interogasi penegak keadilan. Namun siapapun tidak bisa mengelak dari pandangan Tuhan. Kita perlu menyadari bahwa apapun yang kita lakukan dicatat dalam buku kehidupan. Mungkin sohibmu nggak tahu kamu menceritakannya di belakang, mamamu nggak tahu kamu suka menyimpan uang kembaliannya, papamu nggak tahu kamu suka keluar sembunyi-sembunyi pada malam hari, gurumu nggak tahu bahwa semua nilai yang kamu dapat bukanlah murni hasil karyamu. Kita bisa mengelabui semua orang di dunia tanpa diketahui oleh mereka, tapi kita tak bisa mengelabui Tuhan dan hati nurani kita.

Integritas perlu dikembangkan karena di situlah terletak harga diri kita sebagai manusia. Kamu boleh dinilai atas kinerjamu. Kamu boleh kalah dalam kontes kecantikan karena dianggap kurang luwes. Kamu boleh diragukan dalam hal potensimu. Tapi jangan pernah biarkan orang meragukan integritasmu, karena di situlah nilai dirimu yang sebenarnya (oke, kecuali kamu memang suka lain di depan lain di belakang, apa boleh buat.. ^^). Jika seseorang tak memiliki integritas, jangan pernah memercayakan dirimu (atau rahasiamu atau barangmu dsb) kepadanya. Percuma. Kamu akan kecewa. Carilah orang-orang yang memiliki integritas sebagai temanmu. Dan milikilah integritas dan berpeganglah kuat-kuat padanya. Percayalah, orang yang dapat dipercaya akan mendapat berkat yang jauh lebih besar ketimbang mereka yang curang. Ini adalah hukum kehidupan yang takkan bisa diubah. Tapi please.. mentang-mentang bicara tentang integritas, jangan lantas menyamakannya dengan kepolosan 'berpikir positif' dan menelan mentah-mentah semua kata dan tindakan orang. Mintalah hikmat dari Tuhan untuk memimpinmu dalam setiap langkahmu..

Saturday, January 2, 2010

NEW YEAR: A NEW YOU..

Tubuh kita adalah mesin yang penuh dengan keajaiban. Bayangkan. Tanpa kita sadari atau bahkan tanpa perlu kita perintahkan, ia dapat bekerja sendiri. Jantung berdetak, pembuluh-pembuluh darah mengalirkan darah, paru-paru menghirup udara, sistem pencernaan kita mencerna makanan dan mengubahnya jadi energi, dan sebagainya. Bayangkan. Seandainya tubuh kita hanya bekerja jika kita harus memerintahkannya, mungkin kita takkan punya waktu untuk belajar, bersekolah, bermain, bekerja, apalagi fesbukan! ^^ Habis.. waktu kita sudah tersita untuk memerintahkan organ-organ tubuh kita agar bekerja dengan tepat. Jika tidak, bisa megap-megap kita karena anggota-anggota tubuh kita tidak mau bekerja dengan baik.

Salah satu keajaiban tubuh adalah, ia bisa membuang apa-apa yang tidak diperlukan olehnya. Itulah pentingnya saluran pencernaan, atau 'urusan belakang', yang terus terang saja seringkali membuat kita malu. Tapi gimana.. jika kita tidak melakukan panggilan alam tersebut, seluruh tubuh rasanya panas dingin nggak keruan! Apalagi dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat, makanan-makanan yang kurang sehat dan berserat seperti sekarang ini, tubuh kita seringkali mengalami kesusahan untuk beradaptasi dalam hal 'urusan belakang'.

Kebayang nggak sih, kalo kamu nggak bisa ke belakang selama seminggu? Duuhh.. pasti mama sudah repot deh kasih makan sayur yang berserat tinggi, kasih minum minuman berserat yang katanya bisa melancarkan urusan belakang, bahkan mungkin memaksamu minum obat ini itu supaya urusan belakangmu lancar. Jika tidak... ampuuuunnn.. gak enak banget deh rasanya perutmu!

Hal yang sama juga berlaku dalam jiwa kita. Sayangnya, entah mengapa batin kita tidak dilengkapi dengan sistem yang bisa membuang sendiri hal-hal yang tidak penting di dalamnya seperti sistem pencernaan dalam tubuh. Jadi, semua tergantung dari keinginan kita. Kita bisa memilih untuk membuang racun-racun negatif dalam hati kita, atau menyimpannya sebagai sesuatu yang 'penting'.

Jujur saja. Jika seseorang menyakitimu, apa bisa kamu langsung memaafkannya? Mungkin bisa. Tapi nanti, setelah melewati hari-hari penuh kemarahan dan keinginan untuk membalas. Jika ada orang melemahkanmu, apa kamu bisa tetap kuat? Mungkin. Tapi nanti, setelah kamu menangis dan membuat orang lain mendukungmu dengan iba. Jika seseorang mencelamu, apa kamu bisa memertahankan citra diri yang kuat dan tetap positif? Mungkin bisa. Tapi setelah melalui serangkaian proses yang panjang dan sedikit melelahkan.

Sejujurnya, kita seringkali memilih untuk menyimpan banyak hal buruk dalam jiwa kita. Kenangan pahit, celaan seseorang, pengalaman dipermalukan, orang-orang yang mengecewakan, kekasih yang berkhianat, atau sohib yang menjelekkan nama kita di belakang (Duuhh.. daftarnya masih panjang nihhh...). Semua itu mungkin masuk dalam black listmu. Tapi entah mengapa, walaupun sudah black list, tetaaaaap saja kamu membawanya ke mana-mana. Sebetulnya kamu tak perlu melakukannya, tapi toh kamu merasa perlu melakukannya untuk menghukum mereka. Padahal kenyataannya, jika balas dendam terasa manis, mengapa akibat yang ditimbulkannya terasa begitu pahit?

Friends, jika kamu masih menyimpan sesuatu yang negatif dalam hatimu (baik pikiran atau perasaanmu), mungkin sekaranglah saatnya untuk melepaskan semua itu. Tahun yang lama telah berlalu, demikian jugalah seharusnya dengan semua yang lama yang telah bercokol dalam jiwa kita. Bukankah kita selalu memilih yang baru? (Baju baru, sepatu baru, tas baru, atau mungkin pacar baru -- selalu masuk daftar/ Bucket List kita setiap ada event tertentu!). Biarlah hati kita pun dibaharui agar kita punya lebih banyak tempat tersisa untuk menikmati setiap berkat dan keindahan yang ditawarkan oleh kehidupan.

Kebayang nggak kalo lemarimu berisi pakaian dan semua barang-barangmu sejak kamu masih bayi hingga sekarang? Pasti kamu akan membuangnya karena kamu merasa barang-barang itu nggak berguna. Kamu sudah bertumbuh besar sekarang, jadi kamu perlu terus memperbarui isi lemarimu. Paling nggak demikianlah pendapatmu kalo lagi musim sale, bukan? :) Kalo barang-barang kamu dimasukkan semua dalam satu lemari, kamu jadi nggak bisa menaruh barang-barang baru lainnya yang baru kamu beli dan yang akan kamu beli nanti.. Menyebalkan, bukan?

Demikian juga dengan lemari/ tempat penyimpanan dalam hati kita. Jika kamu terus saja menumpukkan barang-barang yang tidak berguna ke dalamnya, bagaimana kamu bisa mendapatkan hal-hal yang menyenangkan dalam hidupmu? Hatimu sudah penuh. Omongan orang sedikit saja bisa bikin hatimu sesak. Selisih pendapat sedikit saja sudah mematahkan hatimu. Bahkan sedikit kritik saja bisa menghancurkan hidupmu! Kenapa? Karena hatimu terlalu penuh untuk menerima kerasnya kenyataan hidup!

Saya juga tidak tahu mengapa Tuhan tidak memperlengkapi jiwa kita dengan sistem pembuangan secara alami. Mungkin karena Dia ingin kita sendiri yang mengolah pengalaman buruk kita. Mungkin Dia ingin kita belajar banyak dari hal-hal tersebut. Dan Dia ingin membentuk kita jadi pribadi-pribadi yang berkualitas melalui segala hal yang sepertinya buruk tersebut. Kamu bisa jadi kamu yang sekarang ini, antara lain karena segala peristiwa buruk dalam hidupmu, lohh..

Mengawali tahun yang baru ini, biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Yang lama biarlah berlalu, yang baru sudah datang. Jadikan hari-hari dalam tahun mendatang lebih istimewa karena kamu tidak perlu lagi menoleh ke belakang dan terjebak dalam kenangan buruk di sana.. Percayalah, banyak kejutan istimewa menantimu di depan sana, teman!

Selamat tahun baru..

Thursday, December 17, 2009

BERPIKIR POSITIF SAJA NGGAK CUKUP!

Kamu pasti pernah mendengar tentang pentingnya berpikir positif. Bahkan mungkin, hampir semua umat manusia yang hidup di abad ini pernah mendengarnya. Dan menerapkannya. Dan memetik keuntungan darinya.

Yup. Berpikir positif memang baik. Penting dan bermanfaat, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain, demikian dikatakan oleh para ahli. Sayangnya, berpikir positif pun mempunyai sisi lemah yang dapat merusak keseimbangan hidup kita.

Hidup adalah sebuah keseimbangan. Selalu ada sisi bertentangan untuk setiap bidang kehidupan. Kerja keras yang tak diimbangi istirahat yang cukup bisa berakibat fatal. Makanan enak tanpa diimbangi olahraga mengakibatkan banyak orang mati sebelum waktunya. Gaya hidup mewah tanpa diimbangi filosofi hidup hemat membuat kita bangkrut. Bahkan cinta tanpa disiplin akan menghasilkan anak-anak yang manja dan suka memberontak. Semua bidang menuntut keseimbangan dalam hidup kita!

Jika kamu menganggap berpikir positif adalah segalanya, kamu perlu mempertimbangkannya kembali. Berpikir positif menuntut kita memandang segalanya dari sisi positif. Namun bagaimana dengan sisi negatifnya? Apakah kita lantas bisa mengabaikannya? Berikut ada 7 hal lain yang perlu kita pertimbangkan selain berpikir positif..

1. Berpikir benar
Sejujurnya, agak susah menjabarkan tentang berpikir benar, karena kebenaran di jaman ini telah bergeser nilainya. Kebenaran selalu bersifat relatif, tergantung siapa yang memandang. Kita bisa bicara dengan dua orang yang bermusuhan dan masing-masing akan mengatakan diri mereka benar, lengkap dengan segala penjelasan mendetail tentang kisah menurut versi mereka. Kamu perlu mengikuti kata hatimu dalam hal ini. Definisikan apa yang benar sesuai dengan nilai-nilai dalam hidupmu. Jika 'benar' dalam lingkunganmu berarti mengurangi hak orang, kamu tahu apa artinya. Jika benar berarti membela yang bayar, memanjat ke atas dengan menginjak leher orang, menjatuhkan orang lain dengan segala cara, atau hal-hal semacam itu, kamu harus memutuskan apa yang akan kamu lakukan. Jika perlu, keluar dari sana dan cari lingkungan yang bisa membuatmu bertumbuh jadi lebih baik!

2. Berpikir mulia
Apa komentarmu ketika melihat orang mengucapkan kata-kata kasar yang tak sepantasnya diucapkan? Biasanya sih, dengan heran dan takjubnya kita akan mengatakan 'Duh, penampilannya keren, jabatannya oke tapi mulutnya kok nggak berpendidikan ya..'.

Rupanya, pendidikan itu mempengaruhi kelakuan seseorang. Diharapkan, dengan semakin terdidiknya seseorang, akan semakin tinggi pula martabat dan sikap moralnya. Namun dalam kenyataannya, tidaklah selalu demikian. Banyak orang mengaku berpendidikan, namun sikap mereka menyatakan sebaliknya. Ternyata, karakter jauh lebih penting daripada pendidikan. Kamu bisa mencari ilmu sampai ke ujung dunia, tapi tanpa karakter dan nilai-nilai yang baik dalam hidup, kamu akan tetap diragukan orang. Kamu tidak semata dinilai dari tampilan atau rupa, atau berapa deret nol yang tertera di buku tabunganmu, tapi karakter dan integritasmu menentukan penghargaan orang terhadap dirimu yang sesungguhnya. Jangan hanya berpikir positif, berpikirlah mulia.

3. Berpikir adil
Sahabatmu nyata-nyata bersalah, sementara orang yang kamu musuhi ternyata benar. Siapa yang akan kamu bela? Akankah kamu tetap mengatakan 'Hidup persahabatan!' dan menelantarkan nilai-nilai pribadimu? Keadilan mungkin tidak berpihak bagi banyak orang sementara ini. Namun itu bukan alasan bagi kita untuk tidak bersikap adil. Kejarlah keadilan. Berikan pada tiap orang apa yang menjadi haknya. Bersikaplah adil walaupun hidup tampaknya tidak adil bagimu, karena selama bumi ini ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai. Apapun yang kamu tabur akan kamu tuai. Ini adalah hukum alam yang tak dapat dibatalkan, jadi kamu perlu menetapkan bagi dirimu untuk selalu berpikir, berkata dan berbuat adil.

Berpikir adil juga menuntutmu untuk menempatkan diri dalam perspektif yang tepat. Jangan hanya berpikir positif. Berpikir jugalah dengan kewaspadaan. Jangan menerima segala sesuatu sebagaimana adanya (mentah-mentah), karena seringnya, yang tampak bukanlah yang sebenarnya. Orang yang hanya berpikir positif (tanpa kewaspadaan dan kebijaksanaan) akan mudah dibohongi. Pikirkan juga kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi sebelum kamu mengambil keputusan. Mungkin niatmu baik. Tapi tidak demikian halnya dengan banyak orang lain di sekitarmu. Sangat perlu untuk menguji setiap kalimat atau tindakan atau sikap yang diarahkan pada kita.

4. Berpikir suci
Pacarmu mengajakmu begituan dan kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan. Kamu pikir, berpikir positif bisa membantumu memecahkan masalah. Tunggu dulu. Berpikir positif? Positif bagi siapa? Bagi kamu? Bagi dia? Bagi hubungan cinta kalian? Lalu bagaimana dengan masa depanmu? Calon pasangan hidupmu? Orang tuamu? Integritasmu? Dalam hal ini, berpikir suci sepertinya lebih penting ketimbang 'berpikir positif', teman..

5. Memikirkan yang manis (menyenangkan)
Prinsipnya, jika sesuatu tidak menyenangkan bagi semua pihak, maka jangan pikirkan atau lakukan hal itu. Buang semua hal buruk dari pikiran, hati dan jiwamu. Lakukan detoksifikasi dalam batinmu. Suatu saat, kamu akan berterima kasih pada dirimu sendiri karena telah melakukannya. Kamu akan menjadi lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih sejahtera karenanya (ingat prinsip hukum ketertarikan?). Apapun yang kamu pilih untuk tinggal dalam pikiranmu, akan memenuhi hidupmu, dan itulah yang menjadi takdirmu. Kita sendiri yang menentukan takdir kita, kawan. Kita juga yang menentukan bagaimana kita akan mengisi dan menjalani hidup yang telah Tuhan berikan pada kita!

6. Berpikir kreatif
Jika kamu menganggap hidup telah memperlakukanmu dengan tidak adil, pikirkan sebaliknya. Apa yang akan terjadi jika pengalaman buruk tak terjadi padamu? Akankah hidupmu berbeda? Akankah kamu menjadi pribadi yang lebih baik? Akankah kamu berkembang? Kadangkala, butuh pemikiran yang kreatif dan luas untuk memahami segala yang terjadi dalam hidup.

Jangan pernah menyalahkan diri atau keadaan, tapi belajarlah darinya. Kamu adalah murid yang harus terus belajar dan diuji di sekolah kehidupan agar naik tingkat, bukannya korban yang selalu menangis dan meratapi nasib. Kamu takkan belajar apapun dari tangisan dan keluh kesahmu.

Jika ada berita yang perlu didengar tentang kamu, maka berita itu hendaklah sesuatu yang sedap didengar, yang timbul sebagai hasil pikiran kreatifmu yang bermanifestasi dalam seluruh tindakan dan perkataanmu.

7. Berpikir luar biasa
Sudah menjadi kecenderungan kita untuk berpikir standar. Jika sebuah ide ditolak, biasanya kita akan mundur dan mencari cara yang tepat agar ide tersebut lebih diterima. Padahal, menurut pepatah, jika ide Anda dipuji orang, biasanya ide itu biasa saja dan tidak istimewa. Jika ide Anda ditertawakan orang, biasanya ide itu ide yang luar biasa.

Jangan takut berpikir luar biasa. Orang lain menertawakanmu dan menganggapmu pemimpi? Bangunlah. Buat impianmu jadi kenyataan. Orang lain mengatakan tidak mungkin? Jadikan itu tantangan. Orang lain katakan idemu gila? Tantang dirimu untuk mencobanya. Apapun yang kamu anggap bisa lakukan, kamu bisa melakukannya. Luaskan imajinasimu. Berkembanglah. Langit adalah batas kreativitasmu. Tuhan yang Maha Kreatif telah menaruh jejak keberadaanNya dalam diri kita dengan menempatkan pikiran yang tak terbatas dalam otak kita yang luar biasa. Pergunakanlah karuniaNya dengan maksimal. Berpikirlah luar biasa!

Ini bukan sanggahan dari teori berpikir positif yang terkenal itu. Hanya saja, selain berpikir positif, kita juga perlu lebih awas dan lebih bijaksana dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi. Seperti kata peribahasa 'Hendaklah kamu tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular..'. Tanpa memikirkan segala kemungkinan dan sisi negatifnya, perencanaan yang terbaik pun dapat gagal. Hidup adalah sebuah keseimbangan, bukan?

Saturday, October 31, 2009

Are You A Dreamer, Too?

Apakah kamu seorang pemimpi? Itu bagus. Dibutuhkan seorang yang berani bermimpi besar untuk meraih hal-hal yang besar.

Namun dalam kenyataannya, tak jarang kita malu mengakui diri sebagai seorang pemimpi. Kita seringkali takut dengan anggapan orang. Kita sering minder dengan keadaan kita yang rasanya 'nggak mungkin'. Atau mungkin pernah orang mengatakan pada kita untuk berkaca dulu sebelum melanjutkan impian kita, sehingga kita pun patah semangat dan benar-benar menghentikan impian-impian kita.

Apa ini juga terjadi padamu? Tenang saja. Hampir semua orang di dunia pernah mengalaminya. Sebelum sebuah mimpi benar-benar menjadi kenyataan, mimpi itu haruslah melalui serangkaian ujian yang seringkali berat dan melelahkan. Bagaimanapun, percayalah bahwa semua perjuanganmu itu pantas dan kamu akan menerima upah pada waktunya.

Berikut beberapa tips untuk memperjuangkan impian:
1. Milikilah impian yang besar, namun tetap terukur dan terarah.
Tujulah bulan, paling tidak, kamu akan mendarat di antara bintang-bintang
-- Les Brown
Hanya kamu yang bisa mengukur kemampuan dirimu. Orang lain hanya bisa menilaimu dari luar. Jika kamu merasa impianmu terlalu besar, namun entah mengapa kamu yakin bisa menggapainya, berjalanlah terus. Jangan patah semangat hanya karena seseorang menganggapmu tidak mampu. Jangan biarkan siapapun meragukanmu. Semakin banyak orang meragukanmu, semakin keras seharusnya kamu berusaha. Tunjukkan pada mereka kualitas dirimu yang sebenarnya!

2. Libatkan diri dalam network/ jaringan pendukung yang bisa membantu, menginspirasi dan memberi energi baru pada impianmu.
Apa yang kamu suka lakukan? Networking? Desain? IT? Fotografi? Ilmu kedokteran? Carilah jejaring yang bisa mendukung dan menguatkanmu. Jika belum menemukan yang tepat, kamu bisa Googling kaan :) Entah itu jejaring secara fisik atau secara virtual (atau online), libatkan diri pada apapun yang membuatmu yakin akan semua impian dan rencanamu. Belajarlah dari kelompok tersebut. Curi ilmunya dan cari dukungan. Sekelompok orang yang memiliki sejumlah persamaan akan merasa punya ikatan dan -bisa dipastikan- akan saling mendukung.

3. Bagi impianmu hanya dengan orang-orang yang bisa mengerti.
Orang yang tidak punya impian biasanya sukar untuk memahami dan menerima impian-impian orang lain. Entah itu saudaramu, orang tuamu, atau sahabat karibmu, jika mereka tak bisa memahami impian-impianmu, jangan ceritakan pada mereka. Percuma. Mereka tak akan membesarkan hatimu. Bagi pemikiranmu hanya dengan mereka yang bersedia untuk mendengarkan dan memahami dirimu. Jika tidak, nantinya kamu sendiri yang akan patah semangat dan merasa kalah sebelum bertanding!

4. Impian itu haruslah sesuatu yang jadi passionmu
Ini tak bisa ditawar. Jangan memimpikan sesuatu hanya karena orang lain berhasil dalam bidang itu. Jika kamu tak sungguh-sungguh menginginkannya, jangan berharap kamu akan berhasil dalam hal itu. Kamu itu pribadi yang unik. Tuhan sudah memperlengkapimu dengan segala sesuatu yang kamu butuhkan untuk bertahan hidup. Tergantung bagaimana kamu mengolah dan merangkai semua kelebihan, bakat dan potensi yang ada padamu untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya. Jangan pernah mau jadi versi nomor dua orang lain. Kamu diciptakan untuk menjalani takdirmu sendiri, jadi tidak perlu bersusah payah mengikuti cara-cara orang lain. Mungkin ada cara yang baik secara keseluruhan (bagi semua orang), namun secara pribadi, kamu perlu melihat ke dalam dirimu sendiri dan merumuskan tindakan-tindakan praktis apa yang perlu kamu lakukan agar dirimu bisa sukses.

Jika kamu bingung bagaimana menemukan passionmu, kamu bisa baca artikel saya di sini.

5. Belajarlah dari seorang model peran
Siapa tokoh yang menginspirasimu? Oprah? Beyonce? Rockefeller? Rain? John Maxwell? Brian Tracy? SBY? Siapapun tokoh yang kamu kagumi, kamu bisa mencari inspirasi dari mereka. Cari tahu bagaimana perjuangan mereka mengatasi kesulitan hidup sehingga mereka bisa sukses seperti sekarang. Tapi kamu juga perlu mengerti bahwa mereka pun hanyalah orang biasa yang tak luput dari kesalahan. Jadi, jika tokoh favoritmu kedapatan kena tilang karena ngebut di jalan, memakai shabu, berpesta gila-gilaan, mendapat masalah karena sikap mereka yang seenaknya di depan publik, please deh.. kamu harus tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak pantas ditiru..

6. Buatlah papan visual
Apa yang kita lihat akan memengaruhi apa yang kita rasakan. Jangan pura-pura. Bagaimana perasaanmu waktu di TV diputar iklan ayam goreng favoritmu? Atau iklan tentang sepotong pizza yang bertaburan keju? Atau pusat perbelanjaan yang menawarkan diskon yang menggiurkan? Tak tertarik? Mungkin saja. Tapi jika iklan itu kamu lihat terus menerus, kamu akan menyerah dan mulai membayangkan nikmatnya semua yang ditayangkan di televisimu.

Papan visual membantumu mewujudkan keinginanmu. Misalnya, kamu selalu gagal menurunkan berat badan. Mungkin karena kamu kurang motivasi atau contoh yang tepat. Bagaimana jika setiap saat kamu memandang foto Beyonce? Paling tidak, kamu akan lebih termotivasi karena ingin memiliki tubuh yang mirip dengan tubuhnya yang indah (dan seksi!). Selalu dirundung masalah dan merasa tak mungkin berhasil? Bagaimana dengan gambar Oprah? Kamu pasti tahu bahwa dia menjalani kehidupan yang tidak mudah, namun berhasil mengatasi semua itu dan menjadi sangat berhasil. Guntinglah gambar-gambar yang menginspirasi dari majalah, koran atau apapun yang kamu anggap bisa membantumu mewujudkan impianmu, dan pasang di tempat yang sering kamu lihat. Ingat, kamu tak perlu berbagi dengan siapapun yang kamu tidak percayai. Jadikan ini proyek pribadimu.

7. Miliki citra diri yang baik
Apa yang kita percayai, itulah keadaan kita. Benarlah pepatah lama yang menyatakan bahwa 'Kehidupan adalah nubuatan yang kita jalani sendiri'. Atau ungkapan terkenal dari Henry Ford 'Entah kamu berpikir bisa atau tidak bisa, kamu benar..'. Maksudnya, jika kamu menganggap dirimu bisa, maka kamu bisa. Sebaliknya jika kamu menganggap dirimu tidak bisa, maka kamu tidak bisa. Semudah itu.

Dalam kenyataannya, banyak orang terperangkap dalam citra diri yang kurang baik. Entah karena perlakuan orang tua mereka di masa kecil, perkataan teman mereka, atau faktor-faktor lain, kita seringkali menilai diri kita lebih rendah dari nilai diri kita yang sebenarnya. Padahal, sebagaimana citra diri yang kita miliki, demikianlah yang terjadi dalam hidup. Jika kamu ingin berhasil, milikilah citra diri seorang pemenang. Harapkan yang terbaik bagi dirimu. Jangan pernah menyerah hanya karena tekanan-tekanan kecil di sekelilingmu. Banyak orang menganggap diri mereka tidak mampu dan demikianlah yang terjadi. Tapi kamu, jangan mau terjebak dalam perasaan diri malang atau nasib buruk. Tidak. Kitalah yang menentukan takdir kita. Tuhan selalu memberikan segala yang terbaik bagi kita. Menjadi tugas kita untuk mengejar segala kebaikan itu melalui sikap dan cara pikir kita yang baik di hadapanNya.

Jika kamu seringkali merasa diri tidak berharga, mungkin kamu perlu membaca kembali artikel saya di sini atau di sini.

8. Jangan pernah menyerah
Ini sudah jelas. Sikap mental kita, lebih dari segalanya, menentukan keberhasilan kita. Apa beda pemenang dan pecundang? Hanya sedikit. Kadang tidak sampai satu detik. Kadang hanya satu pukulan yang jitu, atau satu tendangan yang tepat. Kita tidak pernah bisa menyebut diri kita pemenang jika kita sudah menyerah sebelum bertanding. Apapun yang terjadi, peliharalah hatimu. Jaga sikap mental dan cara pandangmu terhadap kehidupan, karena itulah yang akan menentukan langkah akhirmu.

Tentang niat, kerja keras dan keteguhan mungkin tak perlu dijelaskan di sini. Kamu pasti sudah mendengarnya beribu-ribu kali. Ingatlah bahwa bakat hanya 1% berpengaruh, tapi 99% kesuksesan ditentukan oleh kerja keras dan ketekunan. Jangan menganggap bakatmu sebagai pemberian Tuhan yang gratis. Bagaimana pun, kamu perlu mengasah dan mengolahnya supaya dengan bakat dan potensimu, kamu bisa memenuhi tujuanmu dikirim ke planet ini! ^^

Happy New Year, everyone..