Wednesday, April 29, 2009

Belajar dari Rasa Sakit

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang perjalanannya mulus dan nyaman terus. Pada suatu ketika, ia pasti menghadapi yang namanya kesukaran. Entah itu perasaan tertolak, dilupakan, dipandang sebelah mata, difitnah, dan semacam itu.

Sejujurnya, ketika menghadapi berbagai kenyataan yang menyakitkan tersebut, rasanya kita ingin lari saja dari kenyataan. Kita capek. Tertekan. Marah. Kecewa. Sakit hati. Nggak terima. Jika bisa, Ingin membalas.

Apa kamu juga pernah mengalaminya? Pernahkah kamu merenungkan mengapa semua hal buruk itu bisa terjadi pada orang baik seperti kamu? (ehmm..). Mungkin ini bukan sesuatu yang indah, namun perlu untuk dicerna dalam pikiran kita. Jika selama ini perasaan sakit telah banyak kali melukaimu, mulai sekarang, yuk belajar untuk mengambil pendekatan secara berlawanan. Pernahkah kamu merenungkan mengapa kita membutuhkan semua rasa sakit yang -kita pikir- tidak perlu itu?

Yeah, jika rasa sakit tidak diperlukan, Tuhan pasti akan menjauhkannya dari kita, guys. Namun, toh, kita masih diijinkanNya mengalami semua perasaan menyebalkan tersebut. Berarti, semua itu ada gunanya dalam hidup kita!

1. Rasa sakit dapat menjadi penggerak/ motivasi yang terbesar
Pernah dipandang sebelah mata? Pernah ditolak? Ditertawakan di belakang? Jika ya, lakukanlah sesuatu. Jangan hanya duduk dan merenungi nasib. Hidupmu tak akan berubah karenanya. Mungkin perjalanan hidup kita berat, tapi kita mampu mengubah dan mengendalikan nasib. Bertindaklah. Tunjukkan pada mereka yang pernah memandang sebelah mata kepadamu bahwa kamu tidak seperti yang mereka pikirkan. Buktikan pada mereka yang pernah menolakmu bahwa kamu jauh lebih berharga dari apa yang mereka anggap. Buat mereka menyesal karena telah menjauhimu. Ambil tindakan dan buat pencapaianmu. Jika yang kamu bisa pikirkan hanya balas dendam, mungkin sekaranglah waktunya untuk menata kembali hidupmu. Urusanmu belum selesai jika fokusmu hanya membalas dendam. Hidupmu jauh lebih berhaga daripada sekedar pembalasan dendam. Orang yang mengatakan bahwa pembalasan dendam itu manis hanyalah mengatakan kebohongan besar padamu. Jika ada yang harus kamu buktikan, maka itu adalah prestasi, bukan yang lain.

Rasa sakit adalah penggerak terbesar dalam hidup seseorang. Jika kamu berhasil membuktikan diri melalui pencapaianmu, suatu hari nanti kamu bisa menoleh ke belakang dan merasa berterima kasih pada setiap orang yang telah memandang sebelah mata kepadamu. Bahkan kamu akan merasa berhutang kepada mereka. Karena tanpa mereka, mungkin kamu nggak akan pernah sampai di sana..

2. Ketidak-nyamanan adalah tanda bahwa kamu sedang bertumbuh
Tahu kepompong kan? Mungkin kamu tahu bahwa ada saatnya kepompong harus menjalani masa yang sukar sebelum menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Jika kamu berniat membantu, kamu justru akan merusak pertumbuhannya. Bukannya semakin cepat ia menjadi kupu-kupu, bisa-bisa ia malah mati dan merana, karena pada saat-saat itu, ia sedang menguatkan otot-otot tertentu dalam sayapnya agar ia dapat terbang.

Demikian juga dengan rasa sakit atau rasa tidak nyaman yang menyebalkan dalam hidupmu. Bisa jadi itu cara Tuhan menguatkan otot-otot kebaikan dan urat-urat mental dalam jiwamu, agar pada saatnya nanti, kamu terbiasa menghadapi keadaan yang seperti itu. Ingatlah bahwa apapun yang tidak membunuhmu, menjadikanmu lebih kuat!

3. Mungkin Tuhan sedang mengembangkanmu untuk membentuk dan membuat kehidupan orang lebih baik melalui pengalaman-pengalamanmu yang buruk di masa lalu.
Coba tebak, siapa yang bisa memberi penghiburan pada mereka yang patah hati? Hanya orang yang pernah melaluinya. Siapa yang bisa merasakan penderitaan mereka yang sakit parah? Hanya mereka yang pernah mengalaminya. Percayalah sob, tanpa pernah mengalami apa yang seseorang alami, kamu takkan pernah bisa mengerti keadaannya. Namun dengan mengalaminya sendiri, kamu jadi bisa bercerita banyak dan menjadi berkat bagi orang lain dalam 'pengalaman istimewa'mu tersebut.

Jika lain kali kamu bertanya mengapa hal buruk terjadi pada orang baik seperti dirimu, cobalah untuk menanyakan pada diri sendiri, apa yang dapat kamu pelajari melalui pengalaman itu? Apa yang telah diajarkan oleh pengalamanmu dalam hal itu? Kamu pasti mendapatkan sudut pandang baru dalam memandang kehidupan!

No comments: