Sejak pertama kali beredar hingga saat ini, ponsel benar-benar telah berevolusi. Sekarang kita kenal apa yang disebut Iphone, Smartphone, PDA, dan yang paling anyar, Blackberry. Sepertinya tiap produsen ponsel selalu mencari celah agar ponsel mereka tidak hanya berfungsi secara maksimal, tapi juga gaya. Apa kamu juga termasuk orang yang suka mengikuti perkembangan ponsel? Yang bersedia mengganti ponselmu bahkan jika itu belum rusak hanya supaya nggak kalah gaya dengan teman-temanmu? Kamu nggak sendiri. Ada banyak remaja di dunia ini melakukannya. Tapi, pernahkah kamu berpikir bahwa dirimu sebenarnya bisa diibaratkan dengan ponsel idamanmu?
Kita renungkan yuk..
- Segaya apapun ponselmu, nggak ada artinya jika kamu nggak punya pulsa
Fungsi utama ponsel adalah berkomunikasi. Jika ponselmu bisa buat motret, nge-game, dengerin MP3 atau browsing internet, maka itu adalah fungsi tambahan. Pernah nggak sih kamu ketemu sama orang yang tampilannya oke, ponselnya keren abis, eh, pas dipinjem buat telepon, menjawab dengan penuh makna mendalam ‘Nggak ada pulsa...’. Yee, sedih banget gak sih! Mendingan juga ponsel kita biasa tapi pulsanya jalan terus..
Ini mungkin hanya hal kecil, tapi jika diaplikasikan pada diri kita, itulah yang kerap terjadi. Kita suka nggak mau kalah gaya, kalah keren, pokoknya tampilan kita harus wooke, padahal sih semua yang ada di luar itu nggak sebanding dengan apa yang ada di dalam diri kita: kepribadian, cara pikir, talenta, nilai-nilai yang kita anut, dsb. Pemilihan Ratu sejagat saja mengedepankan 3B : brain, beauty, behavior. Bukan hanya tampilan yang jadi penilaian mereka.
Jika lain kali kamu mulai merasa resah akan tampilan kamu, coba pikirkan lagi deh. Apa sih artinya keren tapi nggak punya otak? Apa sih artinya stylish tapi nggak bisa apa-apa? Bukan berarti tiap orang yang gaya itu nggak bisa apa-apa, tapi kita seringkali salah memprioritaskan. Jika ada yang perlu kamu kejar, coba kejar dulu deh hal-hal yang berarti untuk jiwamu, perbaiki apa-apa yang ada di ‘dalam’ dirimu. Setelah itu, baru pikirkan gimana untuk bergaya ala Miss Universe atau Lelaki Sejagat. Soalnya bukan apa, high end fashion saja nggak bertahan lama. Paling lambat 3 bulan, gaya super keren itu akan berlalu, digantikan oleh model-model lain. Apa nggak kelimpungan kamu kalo berusaha untuk terus mengikuti perkembangannya?
2. Biarpun punya pulsa cukup, tampilan oke, ponselmu tetap aja nggak bisa dipake kalo baterenya abis..
Duuuh.. paling sebel deh kalo lagi nunggu telpon penting, tiba-tiba ponselmu ngasih tanda low batt. Mo maraaaaah banget. Belum lagi kalo di sekitarmu nggak ada tempat buat ngecas, dan kamu nggak punya batre cadangan. Hrghhh...
Sama seperti ponsel, kita pun harus terhubung dengan sumber energi kita kalo nggak mau jadi low batt kayak kisah ponsel tadi. Kalo kita low batt, yang ada jadi gampang marah, jealous, bete, cemberut, depresi, pengen kabur, putus asa, males belajar, males ketemu orang dan semua hal buruk yang bisa terjadi tiba-tiba berkumpul dalam hati kita, siap untuk diledakkan.
Gimana caramu mengisi ulang energimu? Apakah dengan berdoa saat terdesak? Ibadah sekedarnya? Meditasi ketika mengalami depresi? Apa yang kamu lakukan? Jika kamu menganggap bahwa ibadah dan segala kebiasaannya adalah sesuatu yang kurang berarti, maka kamu salah besar. Sebuah ayat mengatakan untuk ‘carilah dulu Kerajaan Allah dan segala kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu’. Ini prinsip yang tidak bisa diubah. Mungkin kamu pernah mendengar bahwa ‘menikah itu ibadah’, ‘kebersihan adalah sebagian dari iman’, ‘beramal itu ibadah’, ‘bekerja itu ibadah’, pokoknya banyak hal adalah ibadah. Itu bener banget. Sebenarnya, semua yang kita lakukan adalah ibadah. Tapi yang lebih penting adalah menemukan kembali sumber energi kita, dan terhubung denganNya untuk mendapatkan kembali tenaga yang telah hilang dari diri kita.
Coba kamu bayangkan. Jika kamu marah, kecewa, sebal, apa itu bukan pemborosan energi namanya? Coba deh ingat baik-baik bagaimana perasaanmu ketika sedang marah. Apa kamu merasa sehat? Apa kamu merasa damai? Bahagia? Nggak mungkin. Hatimu sakit. Jiwamu pedih. Badanmu pun pasti akan ikut ikut nggak enak. Penelitian saja membuktikan bahwa sakit hati dan kemarahan yang disimpan terlalu lama dapat menyebabkan kanker. Energimu berkurang. Energi baikmu tersedot keluar dari dirimu. Apa yang tersisa? Kemarahan. Kekecewaan. Energi buruk dan jahat. Apa kamu bisa bertahan hidup dengan segala energi negatif itu? Mungkin bisa, tapi hidupmu akan sangat, sangat menderita.
Itulah sebabnya kita perlu terhubung dengan Sumber Energi kita, yaitu Tuhan. Dia akan memberitahukan kepadamu jika kamu berbuat salah. Dia akan mencurahkan berkatNya jika kita taat kepadaNya, dan Dia akan menyertai, memimpin dan memberikan apapun yang kita butuhkan jika kita mau terus terhubung denganNya.
Memangnya gimana sih cara terhubung dengan Tuhan? Dengan bicara secara pribadi kepadaNya. Segampang itu. Tuhan toh mengetahui ketika kita sedang duduk atau berdiri, diam atau bicara, bahkan sebelum kita bicara, Dia tahu apa yang akan kita ucapkan. Tapi Dia ingin pengakuan dan ketulusan kita, bahwa kita butuh Dia. Kamu nggak perlu terlalu susah membayangkan hal yang ribet atau melakukan ritual seperti orang suci untuk bicara denganNya. Dia tahu kalo kamu banyak dosa. Dia tahu kesalahan-kesalahan yang kamu perbuat. Dia tahu kalo kamu nggak pinter pinter amat bicara. Dan Dia mengerti keadaanmu. Dia nggak peduli dengan semua kelebihanmu, jumlah uangmu di bank, atau seberapa banyak relasimu. Yang Dia pedulikan adalah kamu, terlepas dari segala kehebatanmu itu. Jadi, tunggu apalagi sob, jika kamu nggak mau seumur hidup menderita karena kehabisan energi, cepat-cepatlah melakukan sesuatu agar kamu bisa terhubung kembali dengan Sumber Energimu!
3. Biarpun feature ponselmu seabrek-abrek, tetap saja nggak ada gunanya jika kamu nggak tahu bagaimana mengaktifkan atau mempergunakannya dengan maksimal
Ada orang-orang yang beli ponsel hanya karena ikut-ikutan. Atau supaya tampil gaya. Padahal, mereka nggak terlalu tahu kegunaan fitur-fitur pada ponsel mereka. Akhirnya, yang ada ponselnya cuma kepake buat nelpon, kirim sms, sama dengerin musik. Padahal, ponselnya bisa buat merekam suara, bisa buat internetan, dengerin siaran radio favorit, bisa buat ngerekam kayak handycam, bisa liat kalender, ngitung kayak kalkulator, schedulling kayak agenda, dsb. Apa ada orang yang masih ‘katro’ kayak gitu? Walaupun aneh kedengerannya, tapi masih ada. Bahkan jumlahnya nggak sedikit.
Apa maksudnya jika dihubungkan dengan diri kita? Kadang, kita suka ngerasa nggak bisa apa-apa. Dibandingkan dengan teman-teman, kayaknya kita bukan siapa-siapa. Mereka ada yang jago nyanyi, berbakat memimpin, ahli matematika, macem-macem deh bakat mereka. Kita jadi merasa keciiiil banget. Padahal sih sebenarnya, kita juga punya banyak fitur ajaib yang telah Tuhan taruh dalam diri kita. Hanya, mungkin kita belum menyadari dan menemukannya. Jika ini terjadi padamu, coba selidiki dirimu. Caritahu lebih banyak tentang dirimu. Apa bakat-bakatmu, ketrampilanmu, kesukaanmu, dan banyak hal yang bisa bikin kamu berhasil jika kamu mau menggali setiap potensi dan keunikan yang ada dalam dirimu (kalo mau tahu lebih banyak tentang dirimu, baca dong buku saya ‘Curhat Yuk!’). Kalo kamu masih belum tahu, mungkin kamu perlu menanyakannya pada Sang Pencipta dirimu. Dia tahu lebih tepat apa-apa yang ada padamu dan apa saja yang kamu butuhkan untuk bertahan hidup. (Jelas saja, Dia kan Penciptamu.. Jika sang pencipta nggak tahu lebih banyak dari orang lain, siapa lagi yang bisa kita tanyai tentang sebuah barang ciptaan?).
4. Canggih dan keren itu selalu bersifat sementara. Yang paling canggih dan keren hari ini, belum tentu masih paling canggih dan keren tahun depan
Nggak ada yang kekal di dunia ini. Jadi, buat apa susah. Jangan terlalu memandang jauh ke depan. Carpe diem. Nikmati saat ini. Hari depan mungkin penuh dengan ketidak pastian, tapi kamu punya saat yang pasti, yaitu hari ini. Saat ini adalah hadiah, makanya disebut present dalam bahasa Inggris:). Rileks, friends, this day is your day. Enjoy it!
Ini sih sekedar renungan sederhana. Jika kamu mau merenungkan lebih dalam, sebenarnya banyak hal bisa kita pelajari dari sekeliling tentang diri kita. Kamu mau hidupmu jadi lebih baik? Belajarlah untuk mengamati hal-hal kecil di sekelilingmu!