Monday, October 20, 2008

Banyak Masalah Tapi Bahagia

Pernah merasa banyak masalah tapi bahagia? Mungkin pernah.

Kadang-kadang.

Jarang, maksudnya.

Jarang kita punya banyak masalah namun bahagia. Yang ada kelimpungan, depresi, tertekan, kecewa, mengeluh, lari, berontak. Jarang benar-benar bahagia.

Agak aneh buat kita kalo ada yang bilang ‘berbahagialah kamu kalo kamu banyak masalah’. Atau ‘diberkatilah kamu karena banyak orang mengabaikan kamu’. (Hmmggh, pengen ngetok kepalanya kalo ada yang sampe berani bilang gitu!). Tapi, kenyataannya, Alkitab menganjurkan kita. Walau mungkin nggak persis seperti itu, Yesus sendiri dalam khotbahNya di atas bukit mengatakan ‘Berbahagialah mereka yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Mungkin kamu pikir kedua hal tersebut gak mirip. Tapi saya melihat kaitan yang erat antara keduanya.

Yang disebut miskin di sini bukan miskin karena kita gak punya duit, atau memang bukan dari golongan kokay, tapi miskin secara rohani, yang kalo bisa diterjemahkan : ‘seseorang yang punya ketergantungan pada orang lain untuk bertahan hidup’. Dan ketergantungan itu kita taruh pada Tuhan karena kita tahu bahwa di luar Dia kita nggak utuh, kurang lengkap, kekurangan, miskin dan tersesat. Dan, karena menyadari kebutuhan kita dalam hal ini, maka kita pun mendekat kepadaNya DAN menjadi lebih dekat denganNya. Coba kalo kita merasa baik-baik saja, akankah kita terus meningkatkan hubungan kita dengan Tuhan? Mungkin. Tapi biasanya, saat kita merasa nggak berdaya barulah kita sungguh-sungguh berharap kepadaNya. Biasanya, di saat masih kuat kita akan berusaha dengan segenap kemampuan kita sebelum menyadari bahwa kemampuan itu terbatas.

Kadang, pengalaman dihancurkan, diobok-obok, ditekan, ditindas, dan dihempas memang Tuhan ijinkan terjadi agar kita sungguh-sungguh bergantung sepenuhnya kepadaNya. Bisa jadi dengan begitu kita dapet pemahaman baru. Bisa jadi kita terinspirasi untuk melakukan sesuatu (membantu orang lain yang punya pengalaman yang sama, menulis buku ‘how to’ karena sudah pernah mengalami, dsb), atau iman kita naik pada tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Mungkin ini terdengar klise. Atau mungkin malah absurd dan konyol, tapi ini nyata, senyata bintang yang bersinar menunjukkan arah di malam yang gelap. Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Saya percaya, mahkota ini tidak hanya akan kita terima dalam kekekalan nanti, tapi juga saat ini. Ada upah yang tersedia jika kita sanggup bertahan.

So, hold on, champions, stand still and be strong, cause with Him we are more than conquerors!

No comments: