Wednesday, March 5, 2008

RELA

Pernah denger kata rela? Biasanya kata ini digunakan untuk menyatakan perasaan ketika kita melepaskan hak kita. Kalo kita kasih duit kita ke orang lain misalnya. Pasti ada pertanyaan 'Rela, nih?'


Alkitab mengajarkan kita untuk menggunakan kerelaan sebagai kasut (alas kaki). Mengapa kerelaan harus dipakai sebagai alas kaki? Karena kaki paling mudah kotor. Dari seluruh bagian tubuh, kaki kita paling banyak terkena debu, kotoran dan kuman-kuman sehingga harus sering dibersihkan. Makanya orang Israel mempunyai adat untuk membasuh kaki, bukan membasuh tangan, wajah atau seluruh tubuh.


Rupanya kerelaan perlu untuk mengalasi bagian-bagian hidup kita yang paling gampang dicemari oleh dunia. Kecemaran apa? Kemarahan, iri hati, kecemburuan, akar pahit, kekecewaan dsb. Bagian ini pun berbeda pada kita satu sama lain. Ada yang sisi egonya paling mudah dicemari, ada yang bagian emosinya, ada yang sisi materialistisnya, banyak hal deh mencoba mencemari kita!


Kerelaan juga membuat kita lebih mudah menerima segala sesuatu. Orang lain lebih diberkati, kita bersyukur. Keadaan orang lain lebih baik, kita ikut senang. Kita melakukan bagian yang lebih berat dari orang lain, kita nggak ngambek. Orang lain bersenang-senang sementara kita harus menyelesaikan kewajiban, kita ok-ok saja. Kita memberi apa yang harus kita beri, tetap bisa tersenyum manis...


Coba kalo dalam hidup kita nggak pake kerelaan sebagai kasut. Wooo.. boro-boro ikut bahagia dengan berkat orang, orang begini sedikit, kita curiga. Orang begitu sedikit, kita sirik. Orang bertingkah lain dari biasanya, kita sibuk berkomentar. Apalgi kalo orang lain diberkati lebih banyak dari kita... bisa-bisa hancur deh hidup kita yang rapuh ini!


Itulah sebabnya penting sekali menggunakan kasut kerelaan. Supaya, jika ada batu-batu amarah, iri hati, atau akar pahit, kita bisa nggak terlalu ketusuk. Kalo ada panasnya kecemburuan di aspal dunia material ini, kita nggak terlalu merasakan teriknya. Jika becek atau lumpur kesedihan dan penyesalan terbentang di depan kita, kita juga nggak takut jadi kotor karena terlindungi. Aman deh perjalanan hidup kita. Nggak perlu sebentar-sebentar mandek. Ada batu-batu, mandek. Becek dikit, mandek. Panas, nggak kuat. Gimana bisa sampai pada tujuan kalo gitu? Tapi dengan kerelaan yang kita pasang sebagai kasut, perjalanan kita akan terasa lebih nyaman...


Apalagi di jaman modern ini, kasut jadi gengsi dan simbol gaya hidup berkelas, lho. Biar baju kita biasa aja, kalo sandal atau sepatunya keren, pasti rasa PD kita ikut terdongkrak. Coba kalo baju kita keren, tapi sandalnya sandal jepit pergi ke mall. Waduh.. malu banget gak sih. Kayak mau ke kamar mandi aja! Kita bakal cari sampe dapet deh, sandal yang agak kerenan supaya kaki ikut naik gengsinya.


Bisa nggak ya hal yang sama kita lakukan pada kaki rohani kita? Bersedia nggak kamu memakai kasut kerelaan yang untuk itu kamu perlu membayar sedikit lebih mahal?

No comments: