Melalui penderitaan kita bisa melihat diri kita yang sebenarnya. Bahwa kita ini lemah tak berdaya. Bahwa kita ini sebenarnya bukannya tak terkalahkan. Coba kalo kita senang terus, nggak pernah ngerasain penderitaan, mungkin kita nggak akan bisa melihat siapa diri kita yang sebenarnya, kali..
Jika kadang kita merasa tertekan, stress, depresi, bahkan tak jarang harus meneteskan air mata siang dan malam, mungkin saja itu rencana Tuhan untuk kita kembali kepadaNya. Air mata (atau penderitaan?) konon, menyucikan jiwa. Air mata dan kepedihan membuat kita dimurnikan.
Ok, mungkin kita perlu juga untuk jadi unbreakable, tak gampang patah atau hancur atau rusak dalam beberapa hal. Tapi ada kalanya kita perlu juga memandang diri kita sebagai makhluk yang lemah dan tak cukup kuat menghadapi berbagai cobaan di dunia ini. Penderitaan seringkali membuka mata kita untuk mengenal dan menemukan kenyataan tentang diri kita yang sebenarnya. Mungkin kalo kita merasa unbreakable sih ok-ok saja, tapi ada saatnya kita perlu juga dihancur remukkan sebelum diubah menjadi ciptaan baru (biasanya sih karena kita keras kepala dan nggak mau berubah berubah juga...).
Jika banyak tekanan sedang kamu hadapi, ingatlah dua hal tentang ujian:
- Test – ini dari Tuhan, diijinkan karena Ia menginginkan kita melaluinya dengan baik, berhasil atau lulus dengan nilai cemerlang, seperti jika kita mengikuti ujian di sekolah.
- Temptation – dari Iblis, dan ia menginginkan agar kita jatuh atau gagal melalui pencobaan tersebut.
Namun di balik semua ujian yang kamu hadapi, ingatlah ungkapan yang menyatakan bahwa 'Apapun yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat'.
Jika hingga kini pencobaan belum membunuhmu, anggap saja ini jalan Tuhan untuk membuat kita jadi lebih kuat, lebih matang, lebih bijak, dan berhasil naik ke tingkat berikutnya dalam tahapan kehidupan...
No comments:
Post a Comment