Thursday, February 28, 2008

Di Balik Mimpi-Mimpi yang Sirna

Kita memang nggak bisa mendapatkan semua yang kita inginkan yah? Kadang yang terjadi dalam hidup justru bertentangan dengan apa yang kita inginkan. Banyak cita-cita yang gagal, mimpi indah yang sukar jadi kenyataan, dan kerja keras yang tak kunjung membuahkan hasil. Sepertinya keinginan itu hanyalah sebuah mimpi indah di ujung cakrawala. Jauh. Tak tergapai. Tapi yah.. itulah hidup. Kita tak bisa mendapatkan semua. Harus memilih. Lampu ajaib saja hanya memberi Aladdin 3 keinginan.

Bisa tidak kita bayangkan apa yang akan terjadi jika tiap orang mendapatkan semua yang mereka inginkan? Mungkin yang ada, dunia bertambah kacau. Bagaimana tidak. Yang kaya bertambah kaya. Yang suka hura-hura tetap hura-hura. Yang manja tidak pernah bertumbuh dewasa. Biang gossip selalu mendapat berita gossip. Sedangkan para penjahat? Bebas merdeka. Hukum dapat diinjak-injak. Keadilan harus bersembunyi jauh-jauh karena kurang berharga. Mungkin bagi mereka yang baiklah keadaan ini tak berlaku. Mengapa kita harus berbuat baik jika berbuat jahat saja kita mendapat apa yang kita inginkan?

Suka tak suka, itulah keadilan dalam hidup. Mungkin kamu bertanya ‘Apanya yang adil?’ Tapi keadilan adalah jika kita memperoleh sesuatu sesuai dengan kemampuan kita menerimanya. Kenapa ada orang-orang yang sepertinya nggak punya masalah di dunia ini, sedangkan nun jauh di sana ada begitu banyak orang harus menghadapi badai dan gelombang hidup yang begitu berat? Karena semua orang punya kemampuan berbeda dalam menghadapi problema kehidupan. Jika kita harus menghadapi problem orang lain, mungkin kita nggak sanggup. Begitu juga dengan mereka. Belum tentu mereka mampu menghadapi kesukaran kita. Toh Tuhan nggak akan mengijinkan suatu pencobaan terjadi di luar kemampuan kita, bukan?

Yang seringkali tak disadari, melalui hal-hal yang tidak terlihat baik itulah biasanya Tuhan ciptakan keajaiban-keajaiban kecil dalam hidup kita. Anak manja hanya dapat berubah dan bertumbuh dewasa jika dibiarkan menghadapi kesukaran. Seorang sarjana baru dapat disebut sarjana jika telah lulus ujian. Demikian juga dengan hidup. Kesukaran yang kita hadapi seringkali membuat kita lolos dan menjadi seseorang yang lebih baik. Tapi ini tergantung dari bagaimana kita memandang dan menjalani semuanya..

Jika berada ‘di atas’ terus, nggak mungkinlah kita bisa ikut prihatin dengan apa yang terjadi di Aceh, Nabire, korban-korban bencana ataupun mereka yang hidupnya sangat sukar. Dan, jika hidup kita nyaman terus, kita pasti akan cepat bosan. Kesenangan kita suatu saat kelak juga pasti mencapai titik jenuhnya, karena sifat manusia kan selalu ingin mencari tantangan dan pengalaman yang berbeda. Mungkin karena itulah Tuhan ijinkan sedikit kesukaran terjadi dalam hidup kita. Ia senang membuat kejutan, karena itulah Ia ingin hidup kita lebih berwarna dan tidak membosankan! Ada begitu banyak lho orang yang menangkap kebaikan di saat paling tidak baik dalam hidup mereka. Lebih dari kaum oportunis, mereka bisa memanfaatkan kesempitan dalam hidup mereka menjadi sebuah kesempatan besar, dan mengubah keadaan yang pahit menjadi manis. Yang pahit-pahit toh lebih berkhasiat!

Dalam menjalani kehidupan, jangan sampai deh kita kehilangan peluang untuk menangkap berkat dan kegembiraan. Tak ada salahnya kan, kita belajar dari keinginan-keinginan yang ‘tidak sampai’ itu bahwa itulah realita kehidupan. Di situlah seni sebuah kehidupan terletak. Bahkan kadang, di balik ketidak-beruntungan kita, terjadilah keajaiban. Jadi, jangan sampai terlewatkan setiap detil kisah pada perjalanan hidupmu. Baik senang atau susah, berlebih atau berkekurangan, sehat atau sakit (kok jadi kayak janji pernikahan ya!J), serap apa saja yang berarti dan berguna untuk masa yang akan datang. Jangan menyesali keadaanmu tapi lihat sisi baiknya. Ambil manfaat dan jangan lewatkan apapun!

Jika saat ini kamu merasa belum mendapat apa yang kamu inginkan, tetaplah berharap. Lakukan apa yang harus kamu lakukan dan bersiaplah untuk hal-hal yang lebih besar. Mungkin saja ada keajaiban bersembunyi di baliknya!

No comments: