Aku pernah baca tentang seorang wanita yang bahagia membelikan jaket cantik buat anak perempuannya dengan harga yang lumayan buat kantongnya. Melihat putrinya mengenakan jaket pemberiannya, dia merasa sebagai ibu yang paling bahagia sedunia (kurang lebih gitu deh, pokoknya!).
Tapi kemudian, kira-kira dua minggu setelah itu, ia melihat jaket yang dia beli sudah berganti harga. Jika tadinya harganya $39.99, tiba-tiba harganya sudah berubah jadi $19.99. Hmmhh... perempuan yang suka belanja dan tahu berhitung di seluruh dunia ini pasti tahu deh gimana rasanya! Sempat, ada rasa sebal karena penurunan harga dari jaket yang dia beli untuk putrinya.
Tapi, kemudian dia menyadari bahwa kadang, seperti itulah penilaian terhadap diri kita. Jika kita memakai sesuatu yang mahal, kita menganggap bahwa diri kita berarti. Namun, tanpa semua yang keren itu, kita suka menganggap diri kita bukan apa-apa. Padahal, apa sih yang berubah? Hanya label harga. Jaketnya tetap sama, yang make tetap sama, sama sekali gak ada yang berubah! Mungkin begitulah keadaan tiap manusia di jaman serba digital ini. Merasa harga diri terangkat jika bisa membeli atau memiliki sesuatu. Mungkin itu sebabnya para pembuat iklan minta bayaran gede, kali yee.. Soalnya, mereka harus bisa mendongkrak gengsi para konsumen untuk membeli produk milik klien mereka. Kalo iklan yang dibuat gak mampu menyentuh sisi ego konsumen, mana mungkin ada yang disebut pasar. Kalo tiap orang gak menyempatkan diri untuk nonton TV atau konsen sama hal lain yang lebih penting dalam hidup, mungkin banyak produk akan teronggok dengan menyedihkan di gudang..
Well, memang gak salah untuk memiliki banyak hal dalam hidup. Tapi bukan itu tolok ukurnya. Kita hanya seperti jaket tadi yang 'harganya' bisa berubah kapan saja, tergantung di tangan siapa kita berada. Kalo harga diri kita hanya kita ukur berdasarkan harga barang yang kita miliki, mungkin kita harus mendefinisi ulang siapa kita sebenarnya. Ingat saja bahwa di sorga nanti Tuhan gak akan pernah bertanya merk apa saja yang ada di lemari pakaian kita, tapi apa yang sudah kita hasilkan bagi kemuliaan NamaNya..
No comments:
Post a Comment