Ada hal-hal yang kita butuhkan dan tidak akan kita dapatkan di luar Allah. Ketika kita mulai mencarinya di luar Dia, kita akan menemui kegagalan. Entahkah itu kebutuhan akan rasa aman, kekeringan jiwa, kebutuhan untuk diterima dan dimengerti, atau rasa 'kurang' dalam diri. Ada banyak hal yang sering kita cari dari manusia lain dan kita jadi marah ketika mereka gagal melakukannya untuk kita.
Mengapa konflik terjadi?
Karena pusat perhatian telah bergeser pada masalah-masalah yang kurang penting, yaitu hal-hal yang disebut sebagai 'menimbulkan pertengkaran' oleh Alkitab. Jika kita hanya fokus pada kepribadian, gaya, cara hidup, maka perpecahan selalu terjadi. Tapi jika kita memusatkan perhatian pada soal saling mengasihi dan memenuhi tujuan Allah, keharmonisan terjadi. Yang penting adalah kesatuan, bukannya keseragaman.
Yang harus kita perhatikan adalah, ada beda antara yang ideal dan yang nyata. Merindukan yang ideal sementara mengkritik yang nyata adalah bukti ketidakdewasaan. Ingatlah bahwa kita semua adalah orang-orang berdosa yang dipersatukan oleh Darah Yesus. Selalu ada kesempatan untuk terluka atau melukai, karena kita belum sempurna. Tapi, bukannya kita lalu harus meninggalkan persekutuan, gereja atau persahabatan, melainkan selesaikan persoalannya. Jangan melarikan diri, karena rekonsiliasi adalah jalan menuju karakter yang lebih kuat dan persekutuan yang lebih dalam.
Mengapa kita tidak boleh lari?
Karena ada hal-hal yang Allah ingin ajarkan pada kita. Jika kita lari, maka kita takkan mendapatkan 'pelajaran'nya.
No comments:
Post a Comment