Tuesday, December 30, 2008

MEMBUAT RESOLUSI TAHUN BARU

Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir kita berada di tahun 2008. Sebentar lagi kita sampai pada tahun 2009, tahun yang masih belum terprediksi, belum diyakini bisa membawa angin segar terhadap kestabilan dunia, baik dari segi ekonomi, politik, keamanan, blablabla... Namun, tetep aja kita nggak boleh patah semangat. Jangan takut menderita, karena orang yang takut menderita sudah menderita karena ketakutannya, kata pepatah.

Seperti tiap remaja pada umumnya, kamu juga pasti ikutan dong bikin Resolusi untuk Tahun 2009 ini, karena gimanapun, kamu pasti pengen ada sesuatu yang lebih baik untuk hidupmu di tahun yang akan datang. Gak salah, kok..

Berikut, beberapa tips yang kiranya dapat membantu kamu membuat resolusi tahun barumu:
1. Be realistic
Jangan langsung merujuk pada hal-hal besar seperti membintangi film layar lebar, dong, kalo kamu berniat jadi aktris. Lolos audisi mungkin lebih gampang dicerna dan diterima dengan akal sehat, deh..

2. Pecah tujuan besarmu ke dalam tujuan-tujuan kecil.
Maksudnya, kalo kamu pengen lolos audisi, ya ikutan audisi dong. Ketimbang langsung bercita-cita jadi juara kelas, mungkin lebih enteng kalo tujuanmu adalah poin 8 untuk pelajaran matematika di raport, atau dapet nilai 9 untuk ulangan matematika minggu depan.
Pernah baca '7 Kebiasaan Efektif Remaja'nya Sean Covey? Di sana dia menjelaskan tentang langkah-langkah bayi yang harus diambil sebelum kita mengambil langkah raksasa. Ini teori yang bagus banget. Pecah tujuan setahunmu ke dalam kelompok-kelompok kecil. Untuk mencapai tujuan itu, apa yang harus kulakukan bulan ini? Apa yang harus kulakukan satu minggu ini? Bahkan, apa yang harus kulakukan hari ini?

Jangan lupa bahwa every single day of your life counts. Jadi, jangan main-main deh dengan waktu yang kamu miliki. Toh salah satu persamaan kita dengan orang-orang hebat dunia adalah waktu yang kita miliki, bukan?

3.Buat evaluasi berkala
Lakukan evaluasi untuk melihat sampai di mana perkembanganmu. Mungkin bagus jika kamu juga membuat penilaian atas masing-masing kegiatan. Misalnya kotak baik, sedang atau buruk di samping daftarmu. Atau bisa juga seperti review film, buat lima bintang di samping daftarmu dan centangi secara berkala perkembanganmu.

4. Bertindak tegas
Jika dalam waktu satu bulan kamu belum bisa mengubah kebiasaanmu, atau kamu mungkin merasa resolusimu terlalu berat, jangan teruskan. Coret saja itu dari daftarmu dan ganti dengan sesuatu yang lebih mudah kamu lakukan. Jangan sampai di akhir tahun nanti -lagi-lagi- kamu sedih karena tak berhasil menyelesaikan apa yang kamu rencanakan.

5. Santai, jangan terlalu memaksakan diri
Jika dua dari tujuh daftarmu gagal, jangan menghukum diri. Toh kamu juga manusia biasa yang seringkali melakukan kesalahan..

6. Sertakan Tuhan dalam setiap rencanamu
Ini sangat, sangat penting. Agar jika kamu berhasil, kamu tahu ada Tuhan yang menyertaimu melewati setiap penghalangnya. Dan jika kamu gagal, kamu masih bisa melihat kemungkinan lain yang dapat terjadi. Biasanya, hikmah di balik kegagalan itu jauh lebih besar dibandingkan sekedar mendapat juara, lho..

7. Tulis, tulis, tulis
Konon, rencana atau impian yang tidak ditulis tidak akan pernah mendapat tindakan nyata. Kamu perlu memiliki sebuah jurnal khusus dimana kamu harus mencatat semua kegiatan dan perkembanganmu di dalamnya. Suatu hari nanti, jika kamu sudah berhasil, kamu bisa menoleh kembali ke belakang untuk melihat bagaimana air mata dan perjuanganmu mengantarmu sampai ke tempat itu.. Menyenangkan sekali rasanya!

8. Jadilah dirimu sendiri
Jangan ikut standar orang. Kamu tahu apa yang paling baik bagi dirimu! Jika sesuatu baik pada orang lain, belum tentu itu juga baik padamu.

9. Bertindaklah!
Jangan tunggu saat yang tepat, karena saat itu tak akan pernah datang. Lakukan saja rencanamu SEKARANG!

Well, semoga tip-tips ini bisa membantu. Selamat membuat resolusi, kawan..

And, before I forget, have a blessed wonderful Happy New Year !
(oh, it's too early, right?)

peace & blessings,
K

Sunday, December 28, 2008

Tidak Semua Seperti yang Terlihat

Emang bener nasehat yang menyatakan kalo kita sama sekali nggak boleh membandingkan diri kita dengan apa yang tampak di majalah atau TV, karena biasanya apa yang tampak di sana bisa sama sekali beda dengan tampak aslinya.

Coba deh perhatikan foto-foto di bawah ini, yang menunjukkan seorang model yang bisa difoto dalam tampang yang umurnya beda-beda, yang dilakukan hanya dengan make up dan tata lampu yang mengagumkan..

Ini bukti bahwa teknologi memang bisa menghadirkan keajaiban yang menipu, tapi seringkali bikin kita (walaupun sudah tahu) tetap ketipu juga.. :).

(Vogue Paris November 2008 with Eniko Mihalik by Inez van Lamsweerde and Vinoodh Matadin styled by Carine Roitfeld, make-up by Lisa Butler)

10 years old: [below]
Image Hosted by ImageShack.us

20 years old: [below]

Image Hosted by ImageShack.us

30 years old: [below]

Image Hosted by ImageShack.us

40 years old: [below]

Image Hosted by ImageShack.us

50 years old: [below]

Image Hosted by ImageShack.us

60 years old: [below]


Image Hosted by ImageShack.us

Lain kali kamu melihat kulit halus atau dandanan tanpa cela, jangan keburu syirik dulu. Tau kan, bahwa semua itu bukan magic bukan sihir, hanya sedikit sentuhan software ajaib bernama photoshop, seorang make up artist, and permainan tata lampu..

Jadi, pepatah lama 'Be Yourself' kayaknya masih harus tetap ditegakkan deh..


Sumber : Picdit.wordpress.com

Monday, December 8, 2008

Hebat dengan Pembuktian

Tidak ada seorang pun yang lebih hebat darimu,
namun engkau tidak akan pernah lebih hebat dari orang lain
kecuali engkau membuktikannya..
-- negarawan Bernard Baruch

Quotes

Jangan ikut campur urusan orang,
urusanmu sendiri sudah banyak!

Masa Kalah Sama Orang Tua?

Sering, kita merasa sebagai orang muda, apa sih hal besar yang bisa kita buat? Padahal, sebaliknya, banyak orang tua memikirkan hal yang sama. Apa yang bisa mereka buat pada usia mereka yang banyak itu?

Coba simak bagaimana orang-orang tua ini melakukan sesuatu dalam umur mereka yang terbilang tidak muda lagi..

  • Komodor Vanderbilt membangun hampir semua jalan keretanya di usia 70th lebih.
  • Kant menulis beberapa karya terbesarnya dalam filsafat di usia 70 tahun lebih
  • Goethe menulis bagian kedua dari Faust setelah usianya 80 th
  • Tennyson berusia 83 tahun ketika menulis 'Crossing The Bar'
  • Peran terbesar Benyamin Franklin dalam melayani negaranya sebagian besar dilakukan setelah usianya 60 th.
  • Gladstone menjadi PM Inggris pada usia 83 th.
  • Bismarck dari Jerman melaksanakan tugas kenegaraan pada usia 70 th
  • John Glenn kembali ke ruang angkasa di usia 75 th
  • Verdi menulis opera-operanya di usia 80 tahunan.
  • Titian melukis karya besarnya The Battle of Lepanto pada usia 95 th dan The Last Supper pada usia 99 th
  • Michaelangelo masih menghasilkan karya besar di usia 99 th.
  • Monet tetap berkarya di usia 85 th
Jika para pendahulu kita bisa, kenapa kita nggak?

Atau jika kita merasa tidak bisa melakukan hal-hal yang besar, kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cara yang besar, seperti kata Hellen Keller. Setuju?