Tuesday, March 17, 2009

Mulailah dengan Apa yang Kamu Miliki!


Sudah nonton The House Bunny?

Film komedi ini mengisahkan seorang 'gadis Bunny', yang biasa tinggal di mansion Playboy, tiba-tiba harus keluar dari mansion dan menemukan jalan hidupnya. Tibalah dia di perhimpunan Zeta sebuah kampus dan harus berhadapan dengan dekan kampus yang ingin menutup asrama mereka karena anggotanya hanya sedikit. Sejak Shelley, nama gadis itu masuk, dia berupaya dengan segala cara untuk menjadi ibu asrama bagi perhimpunan Zeta dan mengubah tampilan kelompok anak pintar yang membosankan itu jadi 'hot', gaul, memikat dan populer. Sebaliknya, dia juga belajar banyak hal tentang menemukan impian sejatinya.

Film ini memang ringan banget, tapi sarat dengan pesan yang dalam kalo kita mau merenungkannya. Shelley yang 'gak bisa apa-apa', hanya tahu gaya, pesta dan dandan, bisa mengajari anak-anak kutu buku yang membosankan itu dengan gaya dan pembawaannya yang 'beda'.

Kadang, itulah yang harus kita lakukan: memulai sesuatu dari mana kita berada, dengan apa yang kita miliki. Nggak perlu jadi besar dulu untuk memulai sesuatu. Nggak perlu populer, hebat atau punya jabatan tinggi dulu untuk membuat perbedaan dalam hidup. Kita bisa kok memulainya dengan apa-apa yang kita miliki dari tempat kita berada sekarang ini.

Kalo terus menunggu, bisa-bisa kita menghabiskan seumur hidup kita dan tak mendapatkan apapun. Parahnya, kita nggak akan melakukan sesuatu yang berarti, sesuai tujuan kita diciptakan.

Jika kamu masih sekolah, kamu bisa memulai sesuatu dengan memelajari apapun yang menarik minatmu dengan sungguh-sungguh. Jika kamu mengambil kursus, kamu bisa mengembangkan dirimu terus-menerus melalui apa yang kamu pelajari. Jika kamu seorang anak, kamu bisa melakukan sesuatu yang 'beda' dalam keluargamu. Kamu bisa mulai dengan menghemat air, listrik di rumahmu, mengkampanyekan perdamaian yang dimulai dari dalam keluargamu, menjadi inspirasi yang baik bagi teman-temanmu, banyak hal menarik bisa kamu lakukan sesuai dengan bakat, potensi dan keunikanmu.

Jika toh satu-satunya yang kamu tahu hanya gaya, dandan ataupun pesta seperti Shelley, jika kamu bisa menempatkan hal-hal tersebut dalam perspektif yang tepat, hidupmu bisa lebih optimal dengan caramu yang unik!

Yuk, baharui pikiran dengan sikap hati kita dengan cara pandang yang benar dan lebih baik.. Kita bukanlah korban. Kita adalah pemenang. Kita sendiri yang patut bertanggung jawab atas apapun yang terjadi dalam hidup kita. Nggak penting berapa besar masalahmu, yang penting adalah sikap mentalmu. Jika kamu merasa kecil, patut dikasihani, dan menderita sepanjang hidupmu, demikian juga orang akan memandangmu. Jadikan penderitaanmu sebagai motivasi untuk meraih sesuatu yang lebih baik dalam hidup.

Percayalah, sob, masa depanmu jauh lebih berarti daripada semua penderitaanmu, dan hidupmu jauh lebih pantas untuk diperjuangkan ketimbang untuk ditangisi..

Dari mana kamu bisa mulai membuat perbedaan?


Monday, March 9, 2009

Mengapa Masalahku Begitu Berat???

Pernahkah kamu menanyakan pertanyaan seperti di atas ketika menghadapi masalah yang begitu berat? Bahkan kamu merasa benar-benar nggak mampu, nggak cukup kuat, nggak cukup bijak, dan nggak cukup pengalaman untuk menghadapi persoalan tersebut.

Kabar baiknya, jika kamu menghadapi persoalan yang luar biasa, itu karena kamu memang luar biasa. Nggak ada orang biasa yang menghadapi peristiwa atau kejadian yang luar biasa. Nggak ada orang biasa yang harus menghadapi persoalan luar biasa. Orang biasa akan menghadapi kehidupan yang biasa-biasa saja. Lain halnya dengan orang-orang yang luar biasa. Mereka akan menjalani kehidupan yang luar biasa, persoalan-persoalan yang tampak luar biasa, dan menghasilkan prestasi yang juga luar biasa karenanya. Sedangkan bagi orang biasa, prestasi biasa pun akan dianggap luar biasa!

Persoalan yang kita hadapi sekarang ini sebenarnya dapat menjadi indikasi kebesaran diri kita dan masa depan kita. Yang menjadi masalah adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi keadaan tersebut. Viktor Frankl, pendiri Logotherapy pernah menulis bahwa kebebasan besar yang terakhir bagi seseorang adalah dapat memilih sikapnya terhadap keadaan apapun. Kita tidak bisa mengendalikan keadaan, tapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita bersikap.

Tuhan takkan mengijinkan persoalan yang luar biasa terjadi dalam hidup kita jika Dia tahu kita tak mampu mengatasinya. Jadi, jika sesuatu yang luar biasa besar sedang terjadi dalam hidupmu, yakinlah bahwa itu terjadi karena Allah tahu kamu sanggup menghadapi dan mengatasinya. Jangan jadikan masalah sebagai penghalang, tapi melompatlah dari sana. Buatlah terobosan-terobosanmu, lakukan lompatan-lompatanmu, agar kelak kamu bisa melihat bahwa setiap masalah yang datang sebenarnya dirancang untuk menguatkan tiap bagian dalam dirimu agar bertumbuh sesuai dengan kapasitas yang Tuhan kehendaki.

Ubah cara berpikirmu. Kamu bukan korban, tapi pemenang. Jangan biasakan untuk mengeluh, mengkritik dan menyalahkan keadaan. Kamu menjadi seperti apa adanya kamu karena setiap masalah yang kamu hadapi telah membentukmu sedemikian. Bersyukurlah untuk setiap masalahmu!

Jika lain kali masalah besar dan luar biasa terjadi, ingatlah bahwa masalah itu terjadi karena kamu bukanlah seorang yang biasa-biasa. Kamu bukan orang kebanyakan. Kamu luar biasa, dan suatu saat nanti, kamu akan jadi orang besar jika kamu berhasil melalui semua persoalan tersebut. Jika rasanya kamu masih tak mampu, ingatlah pepatah lama yang mengatakan bahwa 'ini pun akan segera berlalu..'. Nggak ada yang abadi di dunia ini, jadi jadikan tiap waktumu berharga!

Tuesday, March 3, 2009

BOSAAANN!!! Apa yang Harus Kulakukan?

Suatu hari dalam hidup, kamu pasti pernah merasa bosan. Konon, kebosanan adalah salah satu penyebab kematian otak. Rasa bosan yang berlarut-larut dapat membuat kita kehilangan semangat, males ngapa-ngapain, dan.. menganggap dunia seolah tak indah lagi.

Tapi, selalu ada jalan keluar untuk setiap persoalan. Begitu juga dengan perasaan bosan yang kita rasakan. Jika kamu pernah merasa bosan, cobalah perhatikan seekor anjing kecil.

Anjing kecil selalu menganggap apa yang ada di depannya sebagai mainan baru. Entah itu sandal, sisir, keset, boneka, bantal, apapun yang bisa mereka raih akan mereka tarik, gigit-gigit, bawa ke sana kemari, dan diajak bermain. Bahkan, jika kita mencoba memarahinya, dia akan berpikir bahwa kita mengajaknya bermain!

Seekor anjing kecil selalu membawa keceriaan. Kenapa? Karena ia menganggap dunia adalah sebuah wahana permainan besar. Semua hal adalah mainan yang pantas untuk dicoba. Semua hal perlu untuk digigit-gigit dan diajak main. Entah apa resikonya, itu masalah nanti. Yang penting sekarang, semuanya adalah permainan! Mungkin itu motto para anjing kecil sedunia :).

Dalam penerapannya, kita mungkin perlu meniru sikap seekor anjing kecil. Apa sih yang bikin kita bosan? Rasa tidak peduli, atau ketidak-tertarikan terhadap apa yang ada di sekeliling kita, beda dengan anjing kecil yang punya rasa ingin tahu yang besar terhadap segala sesuatunya. Coba deh bawa seekor anjing jalan-jalan. Dia akan selalu berhenti di sana-sini. Mencium bunga, mengendus-endus tanah, memperhatikan sekeliling, men'cari jejak', dia selalu pengen tahu tentang segala sesuatu. Anjing memperhatikan hal-hal kecil, tertarik pada hal-hal remeh, dan layaknya seorang detektif, ia menganggap semua yang ada dalam radius penciumannya yang tajam sebagai kasus yang harus diselidiki!

Lain kali kamu merasa bosan, kamu bisa mulai memperhatikan sekelilingmu dengan lebih seksama. Apa yang dikenakan teman sebangkumu, mengapa angkot rata-rata berwarna biru, di mana sudut paling enak di kamarmu untuk 'pewe', banyak hal menarik akan kamu temukan dalam hidupmu. Bisa saja tiba-tiba kamu menyadari bahwa guru matematikamu ternyata punya selera humor yang tinggi, tetangga sebelah rumahmu ternyata punya tahi lalat besar di bawah matanya, bunga aster ternyata punya banyak sekali warna indah yang bisa dijadikan alternatif warna pengganti cat dinding di kamarmu, dan cowok (atau cewek jika kamu cowok) yang duduk di belakangmu ternyata manis juga...

Katanya, hidup ini bagaikan kanvas. Kita sendiri yang harus menggoreskan kuasnya agar kanvas kita jadi berwarna..